Ketika SEO bicara tentang trafik, copywriting bicara mengenai konversi. Lantas, bisakah kedua hal ini disatukan dalam sebuah konten menggunakan SEO Copywriting?
Jawabannya tentu bisa.
Postingan ini akan mengulas tentang:
- Apa itu SEO Copywriting
- Kenapa SEO Copywriting penting?
- 13 tips cara menerapkan SEO Copywriting untuk mendatangkan trafik dan meningkatkan konversi pelanggan.
Simak ulasannya.
Daftar Isi Artikel
ToggleApa Itu SEO Copywriting
SEO Copywriting adalah proses pembuatan konten yang bertujuan memiliki performa baik di mesin pencari sekaligus meyakinkan untuk konversi.
Dalam SEO web bisnis, kebanyakan konten biasanya hanya memiliki 1 tujuan: trafik atau konversi. Dengan kata lain, umumnya terdapat 2 jenis konten:
- mendapatkan banyak trafik, tapi tidak berpengaruh pada penjualan atau konversi
- sangat meyakinkan calon pelanggan untuk membeli, tapi tak bisa mendatangkan pengunjung organik.
SEO Copywriting penting karena mengombinasikan faktor-faktor dalam kedua jenis konten tersebut. Hasilnya berupa konten yang mendapatkan banyak trafik sekaligus memiliki tingkat konversi yang tinggi.
Tips SEO Copywriting
Tidak sesulit yang orang pikirkan, Anda dapat menerapkan SEO Copywriting dengan mengikuti 13 tips berikut.
Sesuaikan Jenis Konten dengan Search Intent
Mulai dari sisi SEO, Anda perlu menyesuaikan konten yang Anda buat dengan inten pencarian.
Contoh, keyword “sepatu bola” memiliki sekitar 33.000 pencarian per bulan. Jika berbisnis di bidang alat olahraga, Anda mungkin tertarik membuat postingan blog tentang itu.
Faktanya, jika Anda ketikkan di Google, hasil SERP menampilkan halaman produk atau kategori produk.
Jika Anda membuat postingan blog, kecil kemungkinan tembus ke halaman 1 Google. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan search intent dari keyword yang Anda bidik.
Sesuaikan apakah keyword tersebut menginginkan jenis blog post, halaman produk/kategori, landing page, tools, dan sebagainya.
Pilih Format dan Sudut Pandang Konten yang Tepat
Ketika Anda memutuskan untuk jenis konten blog post, ada beberapa format yang bisa Anda gunakan. Contohnya seperti listicle, how to, guide, tips, apa itu, dan lainnya.
Selain itu, setiap konten biasanya memiliki angle unik yang membuatnya berbeda dari yang lain.
Contoh angle, ketika Anda mengetikkan “cara bermain sepakbola”, hasil SERP yang tersedia memberikan hook “posisi dan tugas pemain”, “teknik – bagi pemula”, “yang benar”, dan semacamnya.
Pastikan juga kedua hal tersebut cocok dengan search intent dari keyword yang Anda targetkan. Baca di sini Cara Memahami Intent Sebuah Keyword.
Buat Konten yang Komprehensif
Google menginginkan konten paling berguna dan relevan di halaman 1. Jadi, konten Anda harus bisa menunjukkan diri sebagai yang terbaik agar layak dapat tempat di page 1 Google.
Bagaimana caranya?
Yaitu dengan membuat konten yang komprehensif, membahas secara lengkap, dan lebih baik dari kompetitor Anda.
Gunakan LSI Keyword dari Google Suggest dan Related Search sebagai subheading. Pilih yang relevan.
Anda juga bisa menggunakan data dari Alsoasked.com.[1]
Buatlah konten yang lengkap sehingga pengunjung Anda tak merasa perlu pergi ke website lainnya. Pelajari caranya di Langkah Menulis Artikel SEO ini.
Gunakan Model Piramida Terbalik
Maksud piramida terbalik adalah memberikan poin yang pentingnya terlebih dahulu, baru yang kurang penting.
Jangan bertele-tele di bagian pembukaan, langsung ke poin apa yang akan Anda sampaikan.
Contoh, di bagian awal, artikel ini langsung membahas jawaban yang orang cari tentang SEO Copywriting. Itu adalah hal penting yang membuat orang tertarik ke bagian selanjutnya.
Berikan Bocoran Konten
Bocoran konten berguna supaya pembaca tahu apa saja yang bisa didapatkan dari konten Anda.
Contohnya, di awal artikel ini, Anda membaca subtopik berikut.
Dengan demikian, Anda tertarik untuk membaca sampai habis karena memang tips SEO copywriting ini yang Anda cari sesuai maksud pencarian.
Gunakan Formula Copywriting
Formula copywriting sudah terbukti mampu menarik perhatian, mengundang rasa ingin tahu, dan mendorong pelanggan bertindak.
Terus, kenapa tidak menggunakannya?
Ada beberapa formula yang bisa Anda gunakan. Penggunaannya tergantung kondisi.
Contohnya:
- AIDA (Attention, Interest, Decision, Action)
- PAS (Problem, Agitate, Solving)
- APP (Agreement, Promise, Preview)
- BPA (Before, Process, After)
Di mana penggunaannya?
Untuk SEO Copywriting, penggunaan formula tersebut berada di bagian awal. Tujuannya membujuk audiens membaca bagian selanjutnya.
Tapi, tidak menutup kemungkinan untuk menjadi struktur body konten Anda.
Tambahkan Pemicu Link
Masih dari sisi SEO, tambahkan pemicu agar orang bersedia memberikan tautan balik ke konten Anda. Pemicu link ini dapat berupa data statistik, gambar yang orisinal, infografis yang unik, dan semacamnya.
Untuk mendapatkan ide, Anda dapat memata-matai kompetitor dengan menggunakan tools riset keyword seperti Ubersuggest.
Cek ranking 1-3 pada keyword yang Anda bidik, dan lihat website yang memberikan link pada mereka. Analisis anchor text apa yang digunakan dan kenapa bersedia memberikan link tersebut.
Lihat apa saja konten yang dapat menjadi pemicu link di Cara Mendapatkan Backlink.
Gunakan PPMB untuk Memudahkan Keterbacaan
Jangan menyiksa pembaca dengan tulisan yang membosankan. Gunakan formula PPMB untuk meningkatkan minat baca pengunjung Anda.
- Pemecah Paragraf, contoh: subheading, bullet-numbering, quote, dll.
- Paragraf Pendek
- Multimedia (gambar, grafik, ilustrasi, video)
- Baca Keras, untuk memastikan bacaan mengalir halus.
Gunakan Bahasa Audiens Anda
Masuk ke sisi copywriting, mulai dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan persona audiens Anda.
Apakah target market Anda remaja yang gandrung dengan bahasa gaul? Atau ibu-ibu yang suka celetukan yang spontan? Atau profesional yang suka menggunakan bahasa campuran Indonesia-Inggris?
Sesuaikan gaya bahasa copywriting Anda dengan audiens untuk menciptakan kedekatan (proximity) dan kepercayaan (trust).
Tulis Seperti Bicara
Kebanyakan orang malas baca tulisan, tapi kalau sudah ngobrol, jarang yang bisa berhenti.
Gunakan kebiasaan tersebut dalam tulisan Anda. Caranya, buat tulisan Anda seperti orang bicara.
Anda bisa mulai dengan menggunakan flow breaker atau “pemecah aliran”. Contoh pemecah aliran seperti kata atau frasa berikut:
- Jadi,
- Mudah saja.
- Apa intinya?
- Kabar baiknya,
- Tahukah Anda,
dan semacamnya.
Flow breaker seperti ini mengembalikan pikiran audiens yang melayang untuk kembali bersama Anda.
Tambahkan Call to Action
Konten sudah bagus dan menarik. Sayang sekali kalau tidak Anda gunakan untuk konversi.
Bukan berarti Anda harus selalu menjual dan mewujudkan transaksi, tapi yang penting, ada tindakan yang audiens Anda lakukan setelah mencerna konten Anda.
Contoh:
- mengunjungi postingan lain di website Anda,
- melakukan subscription ke email list Anda, atau
- memulai konsultasi via WA.
Lihat di bagian akhir postingan ini untuk mengetahui seperti apa Call to Action yang bisa Anda sematkan.
Optimasi Click Through Rate Anda
Sebagai langkah akhir, lakukan optimasi SEO dengan fokus pada meningkatkan CTR konten Anda.
Caranya yaitu:
- menggunakan title tag yang menarik (tambahkan angka, power words, exact keyword)
- membuat meta description yang menjual
Jadi, sudahkah Anda memahami apa itu SEO Copywriting dan cara menerapkannya dalam bisnis Anda?
Jangan ragu untuk menghubungi kami jika butuh bantuan untuk membuat konten dengan tips SEO Copywriting yang mampu menarik trafik dan meningkatkan konversi bisnis Anda.