Mesin pencari memiliki logika bahwa setiap keyword pasti mengandung intent. Maka dari itu, mengetahui bagaimana memahami search intent dari sebuah keyword sangat penting bagi strategi SEO Anda.
Pada artikel sebelumnya, kita sudah bahas tentang apa itu search intent serta jenis dan contoh penerapannya.
Selanjutnya, artikel ini akan mengulas langkah praktis memahami search intent sebuah keyword, dan menerapkannya dalam SEO website Anda.
Daftar Isi Artikel
ToggleMemahami Search Intent dari Kata
Sampai di sini, Anda pasti sudah paham jenis-jenis user intent, yaitu: informasi, investigasi komersial, transaksional, dan navigasi. Silakan lihat artikel sebelumnya jika terlupa.
Setiap intent memiliki kata-kata tertentu yang menjadi sebuah ciri.
Contoh, ketika Anda ingin mengetahui informasi tentang sesuatu, Anda akan cenderung mengeluarkan pertanyaan tentang sesuatu itu, seperti:
- apa itu copywriting?
- siapa pemilik BCA?
- kapan Moto GP Mandalika pertama kali diadakan?
dan semacamnya.
Dari hasil analisa ribuan keyword yang pernah orang ketikkan di kolom pencarian, kita bisa memilah kata yang menjadi ciri intent sebagai berikut.
Kata untuk Information Intent
- 5W + 1H = What, Who, Where, Why, When + How (apa, siapa, kapan, kenapa, di mana, bagaimana)
- Panduan, petunjuk, cara, tutorial, tips
- Contoh, ide,
- Belajar
Kata untuk Commercial Investigation Intent
- Terbaik, termurah, paling, top
- Review, ulasan, pengalaman
- Perbandingan, A vs B
- Atribut produk/jasa (warna, ukuran)
Kata untuk Transactional Intent
- Beli, jual, pesan, order
- Voucher, kupon, bonus
- Harga, murah,
- Brand lokal + terdekat (atau nama kota tertentu)
Kata untuk Navigation Intent
- Nama brand, produk, atau jasa
Memahami Search Intent dari Hasil SERP
Beberapa kata kunci kadang memiliki lebih dari 1 intent. Ini biasanya terjadi pada keyword yang simpel atau terdiri dari 1-2 kata.
Contoh keyword Alfamart.
Bisa jadi ketika mengetikkan keyword ini, orang ingin tahu tentang Alfamart, ingin pergi ke Alfamart terdekat, atau belanja di toko Alfamart online. Hasilnya, Google pun menunjukkan bentuk konten yang bervariasi.
Karena itu, salah satu cara terbaik untuk memahami intent adalah dengan melihat halaman hasil pencarian.
Google punya algoritma yang mengatur agar hasil pencarian sesuai dengan intent pengguna. Tentunya, hampir semua halaman yang tampil di page 1 Google sudah melalui sistem penyaringan Google.
Contoh, hasil SERP (Search Engine Result Page – Halaman Hasil Pencarian) untuk keyword “prosedur rehabilitasi narkoba”. Maka, yang muncul adalah tata cara dan syarat mengikuti rehabilitasi atau penjelasan tentang tahap-tahap rehabilitasi.
Contoh lain, hasil SERP untuk commercial intent dengan keyword “jasa penulis artikel terbaik”. Maka yang muncul adalah rekomendasi dan review tentang jasa tersebut.
Jadi, lain kali Anda membidik sebuah keyword, ketikkan kueri tersebut di Google, lalu analisis hasil yang tampil di SERP.
Memahami Search Intent dengan Pengalaman Empiris
Demikian canggihnya algoritma mesin pencari, tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman yang manusiawi. Jadi, fokus utamanya selalu kembali ke manusia sebagai pengguna.
Oleh karena itu, salah satu cara untuk memahami search intent adalah berdasarkan pengalaman Anda sendiri.
Misalkan, Anda mengetikkan keyword “SEO adalah”, kira-kira Anda akan mengklik hasil yang muncul pada kolom kanan atau kiri?
Pasti sebelah kiri, bukan?
Itulah kenapa hasil sebelah kiri muncul di halaman 1 dan hasil di kolom kanan tampil di halaman 19 hasil SERP.
Jadi, lain kali Anda membuat konten yang membidik kata kunci tertentu, Anda bisa membuat sebuah perkiraan. Apakah dari judul, deskripsi yang muncul, hingga isi konten membuat Anda merasa, “Ini lho konten yang saya cari.”
Jika, ya. Berarti Anda sudah mengerti bagaimana memahami search intent dari sebuah keyword dan menerapkannya dalam konten Anda.
Semoga artikel ini membantu dan silakan membaca artikel lainnya yang dapat membantu mengembangkan website dan bisnis Anda.