Mengurusi konten bisnis bisa terasa berat, kecuali Anda memiliki tips produktif membuat dan mengelola konten tersendiri.
Bahkan, kalaupun Anda mempercayakan pembuatan konten pada pihak luar, pengelolaannya juga bisa terasa melelahkan.
Artikel ini akan memberikan Anda inspirasi bagaimana agar tetap produktif dalam membuat dan mengelola konten bisnis Anda.
Dengan demikian, strategi content marketing Anda dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang optimal.
Begini tipsnya.
Daftar Isi Artikel
TogglePerencanaan dan Organisasi
Eksekusi yang baik berawal dari rencana yang baik. Untuk memastikan proses produksi dan pengelolaan konten berjalan lancar, Anda bisa mulai dari merencanakannya dengan benar.
Buat Rencana Konten yang Jelas
Rencana konten membantu Anda fokus pada tujuan dari strategi pemasaran konten yang Anda jalankan. Jadi, setiap konten harus memiliki tujuan spesifik, apakah itu untuk meningkatkan trafik, engagement, atau konversi.
Rencana ini sepatutnya tersusun dalam sebuah kalender konten yang jelas. Kalender tersebut mesti memuat:
- jenis konten,
- topik,
- tanggal/waktu terbit,
- channel atau platform.
Anda juga bisa menambahkan link atau tautan menuju lokasi aset yang digunakan (gambar, video, template).
Contoh sederhananya seperti ini.
Gunakan Tools yang Tepat
Tools dapat membantu Anda melakukan hal dan mengorganisasikannya dengan lebih efisien.
Ada beberapa tools yang dapat membantu Anda dalam proses produksi dan pengelolaan konten.
- Manajemen proyek dan konten: Google Calendar, Trello
- Brainstorming ide: MindMeister, Coggle
- Penulisan dan editing: Google Docs, Grammarly, Copyscape
- Desain grafis: Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, Canva, Figma
- Editing video: Adobe Premiere, Capcut
- Riset keywords: Google Keyword Planner, SEMrush, Ahrefs
- Manajemen media sosial: Hootsuite, Sprout Social
Pemilihan tools ini bergantung pada seberapa besar tim, jenis konten, dan anggaran.
Yang terpenting, Anda harus memastikan tim atau orang yang terkait memahami penggunaan tools tersebut.
Untuk tools riset keyword, Anda bisa melihat contoh penggunaannya di artikel berikut:
Prioritaskan Tugas
Menyusun prioritas membantu Anda untuk mencapai tujuan dengan lebih produktif, tanpa merasa stres dan kewalahan dengan banyaknya pekerjaan.
Untuk melakukan ini, ada beberapa metode yang bisa Anda gunakan. Di antaranya yaitu matriks Eisenhower.
Metode ini membagi tugas menjadi 4 kuadran:
- Penting dan mendesak => prioritas utama untuk diselesaikan
- Penting dan tidak mendesak => bisa ditunda, tapi susun jadwal rutin untuk menyelesaikannya secara berangsur
- Tidak penting dan mendesak => otomatisasi atau delegasikan
- Tidak penting dan tidak mendesak => batasi atau hindari.
Contoh, dalam hal pembuatan dan pengelolaan konten, Anda memiliki tugas untuk:
- Menulis artikel blog mingguan,
- Membuat postingan media sosial harian,
- Menyusun kalender konten bulanan,
- Melakukan penelitian kata kunci,
- Menganalisis kinerja konten.
Maka penyusunan prioritas berdasarkan matriks Eisenhower kira-kira seperti ini.
Setelah prioritas tersusun, Anda bisa menggunakan teknik Pomodoro untuk mengeksekusi tugas tersebut secara efektif.
Proses Kreatif dan Produksi
Secara profesional, proses kreasi konten perlu mendapatkan dorongan dan pembiasaan. Untuk itu, Anda perlu melakukan hal berikut.
Bangun Rutinitas
Rutinitas membantu Anda menjaga konsistensi dalam proses produksi dan kualitas konten. Alur dan waktu kerja yang pasti membuat produktivitas dan tingkat stres tetap terjaga.
Meski ada yang bilang rutinitas membunuh kreativitas, tapi rutinitas yang baik justru bisa memicu kreativitas karena pikiran dan tubuh terbiasa di mode “produksi”.
Cara terbaik membangun rutinitas adalah dengan menjadwalkannya. Contoh, dalam proses penulisan blog, Anda bisa menyusun jadwal harian seperti berikut.
Dengan demikian, setiap harinya bisa terselesaikan 2 artikel blog.
Untuk konten lain, bisa menerapkan cara serupa, tinggal penyesuaian saja.
Overcoming Mental Block
Mental block sering menjadi penghalang dalam penyelesaian pekerjaan kreatif. Rasanya seperti tidak bisa keluar ide baru atau tidak mampu melanjutkan pembuatan konten yang sedang proses.
Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal. Umumnya, penyebabnya berupa: seperti tekanan deadline, kurangnya inspirasi, atau ketakutan akan penilaian.
Untuk itu, Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan.
- Lakukan sesi menulis bebas (Freewriting). Ini akan membantu Anda menjebol dinding pikiran dan mengalirkan ide-ide segar.
- Buat mind map tentang topik yang sedang Anda kerjakan. Ini akan membantu Anda melihat koneksi dari gagasan-gagasan Anda dan memancing lahirnya ide baru.
- Ganti suasana kerja. Ini dapat menyegarkan pikiran dan mengembalikan otak Anda ke gelombang delta yang efektif untuk memacu kreativitas.
- Diskusi dengan orang lain. Ini dapat memberikan Anda sudut pandang yang berbeda dan memantik ide-ide baru.
Gunakan Template dan Framework
Template adalah kerangka kerja atau struktur yang sudah jadi yang dapat disesuaikan untuk berbagai keperluan. Dalam konteks produksi konten, template bisa berupa format dokumen, desain grafis, atau bahkan struktur alur kerja.
Contoh template produksi konten seperti ini.
Menggunakan template sangat membantu untuk tetap produktif membuat dan mengelola kontent. Anda bisa lebih fokus sehingga pengerjaan bisa efisien dan hemat waktu. Selain itu, konsistensi dalam gaya dan kualitas juga terjaga.
Optimalisasi Proses
Ada cara untuk mempercepat proses kreatif dan produksi, yaitu menggunakan bantuan tool AI.
Sebagian content creator mungkin tidak setuju dengan penggunaan AI. Tapi, bisnis membutuhkan kecepatan eksekusi dan efisiensi, yang bisa disediakan oleh generative AI.
Ada beberapa AI yang bisa membantu Anda selama proses kreasi dan produksi konten. Di antaranya:
- Riset dan penulisan: ChatGPT, Gemini, Copy.ai
- Image creation: Bing Image Creator, Leonardo.ai, Canva, Midjourney
- Video creation: InVideo.io, Synthesia.ai
- Voice cloning: Speechify, TopMediaI
Anda bisa menemukan contoh cara membuat video dengan cepat menggunakan kombinasi ChatGPT dan Invideo di video berikut.
Lakukan Repurposing
Repurposing bisa berarti menggunakan konten dari satu platform untuk membuat lebih banyak konten di platform lain. Dengan demikian, Anda bisa menghemat waktu untuk riset dan perencanaan.
Anda bisa membaca lebih jauh tentang repurposing di artikel kami sebelumnya:
- Content Repurpose: Solusi Efisiensi untuk Bisnis
- 12 Cara Daur Ulang Konten yang Kreatif untuk Bisnis
Pengelolaan Konten
Kolaborasikan Secara Efektif
Dalam skala besar, produksi dan pengelolaan konten tidak mungkin bisa dilakukan oleh 1 orang.
Contoh, tim konten untuk blog perusahaan setidaknya melibatkan:
- Penulis konten,
- Editor,
- Desainer grafis,
- SEO specialist,
- Supervisor.
Jika tidak memiliki tim lengkap tersebut, Anda dapat mempercayakan konten Anda pada agensi tepercaya seperti Saungwriter.
Dengan mempercayakan proses produksi konten pada Saungwriter, tak perlu memusingkan bagaimana cara produktif membuat dan mengelola konten. Anda tinggal fokus pada pengembangan bisnis saja.