✔ Strategi Jitu Storytelling dalam Content Marketing

Pastikan usaha pemasaran bisnis berhasil dengan strategi content marketing berbasis storytelling.  Bagaimana cara penerapannya? Baca selengkapnya di sini!

Sebuah bisnis dapat berkembang dengan pesat dengan strategi pemasaran yang efektif. Anda juga bisa memastikan usaha pemasaran bisnis berhasil dengan strategi content marketing berbasis storytelling.  

Dalam artikel kali ini, kami akan membahas

  • Pengertian Content Marketing
  • Jenis-Jenis Content Marketing
  • Storytelling dalam Content Marketing
  • Tips Penerapan Storytelling dalam Content Marketing

Penasaran dengan topik di atas? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Content Marketing

Mengutip dari majalah Forbes, content marketing adalah suatu strategi pemasaran yang bertujuan untuk menarik perhatian audiens dengan cara mengembangkan konten yang sesuai. Dengan kata lain, content marketing adalah pilihan tepat untuk membangun atau memperluas pasar bisnis Anda.

Berikut ini adalah cara sederhana untuk menerapkan content marketing: 

  • Menyebarkan konten yang berharga dan relevan
  • Membuat konten secara konsisten
  • Memperkenalkan brand, produk, atau bisnis sesuai dengan tujuan marketing

Dengan melakukan tiga kegiatan di atas, maka brand dapat menjalin hubungan dengan audiens dalam jangka panjang.

Mengapa Bisnis Anda Butuh Content Marketing?

Sama halnya dengan strategi marketing lainnya, content marketing juga memiliki peranan besar dalam pengembangan bisnis. Ada 4 siklus pembelian yang dipengaruhi oleh content marketing:

siklus pembelian dan content marketing

Awareness

Tugas pertama content marketing adalah menciptakan awareness bahwa produk Anda dibutuhkan oleh customer.

Riset

Setelah Anda berhasil menciptakan awareness, maka customer akan mulai melakukan pencarian terhadap produk Anda. Beberapa hal penting yang akan mereka cari adalah keunggulan produk, keunikan, dan nilai urgency.

Nantinya, 3 hal di atas harus Anda tonjolkan saat menyusun konten untuk content marketing.

Pertimbangan Customer

Setelah melakukan riset, maka customer akan mulai mempertimbangkan untuk membeli produk Anda. Pada tahap ini, customer akan membandingkan produk Anda dengan produk pesaing.

Beberapa hal yang biasanya dibandingkan adalah harga, keunggulan dan kekurangan produk, dan kualitas produk secara keseluruhan.

Pembelian

Terakhir adalah siklus pembelian. Content marketing pada dasarnya memiliki dua goals utama, yaitu aware dan buy. Marketer akan berusaha untuk menciptakan konten yang dapat membuat customer membeli produk tanpa berada di siklus riset dan pertimbangan.

Secara tidak langsung, content marketing memiliki tujuan untuk mempercepat proses 4 siklus pembelian di atas.

Jenis-Jenis Content Marketing

Jika Anda telah memahami apa itu content marketing, maka berikutnya mari kita membahas tentang jenis-jenis content marketing.

Website atau Blog

jenis content marketing

Website atau blog adalah jenis content marketing terbaik untuk Anda yang belum memiliki platform untuk konten Anda. Di dalam blog, Anda dapat mengunggah artikel sesuai dengan target pasar. Namun, pastikan Anda telah menyesuaikan artikel Anda dengan aturan SEO (Search Engine Organizations).

SEO penting dalam pengembangan blog karena:

  • Meningkatkan traffic ke blog Anda
  • Membuat artikel dan blog Anda ada di halaman pertama kolom pencarian
  • Menciptakan aware di target pasar

Selanjutnya, Anda juga harus memastikan blog nyaman untuk diakses dari ponsel maupun desktop.

Infografik

Infografik merupakan jenis content marketing yang banyak masyarakat minati. Hal ini karena infografik tidak memuat banyak tulisan dan disajikan secara singkat. Infografik akan memudahkan customer untuk memahami informasi rumit yang mungkin produk Anda sajikan.

Hal penting dalam membuat infografik adalah Anda harus mampu memadukan informasi yang to the point dengan gambar yang menarik.

Podcast

image 4

Ketiga, jenis content marketing yang kini marak dilakukan oleh content creator adalah podcast.

Podcast banyak digunakan untuk menciptakan brand awareness. Topik yang nantinya dibahas pun akan menyesuaikan dengan produk yang mereka promosikan. Namun, jika menggunakan jenis marketing ini, Anda juga harus memastikan topik tetap relevan dengan target pasar produk.

Video

image 1

Berikutnya, video juga menjadi salah satu jenis content marketing yang populer. Format video cocok brand yang ingin meningkatkan brand awareness melalui platform YouTube.

Video merupakan pilihan tepat untuk content marketing yang berfokus pada product knowledge. 

Namun, dalam membuat video, Anda juga harus memperhatikan etika pembuatan konten. Hindari konten yang menjual sensasi tanpa muatan informasi penting untuk customer.

Buku (Fisik/Digital)

Terakhir, jika Anda memiliki target pasar yang berkecimpung di ranah profesional, maka buku adalah jawaban terbaik untuk Anda.

Buku dapat memberi informasi terkait bisnis atau brand yang tengah Anda rintis. Selain itu, buku juga dapat menjadi media marketing yang menunjukkan kualitas brand atau bisnis Anda.

Storytelling dalam Content Marketing

Setelah Anda memahami pengertian content marketing dan jenis-jenisnya, maka Anda akan membutuhkan metode efektif dalam content marketing. Salah satunya adalah metode storytelling.

Mengutip dari Skill Academy, storytelling adalah proses marketing yang menggabungkan fakta dengan imajinasi content creator. Storytelling marketing memanfaatkan cerita untuk mempromosikan brand atau produk.

Tujuan storytelling dalam content marketing adalah:

  • Menciptakan emotional feeling antara audiens dengan konten dari bisnis atau produk Anda
  • Sebagai media promosi yang menghibur, mengedukasi, sekaligus relatable dengan audiens
  • Sebagai media promosi yang mudah diingat (memorable)

Anda dapat menerapkan storytelling marketing pada berbagai jenis content marketing. Seperti iklan (fisik atau digital) dan creative contents (foto, video, caption), dan unggahan di media sosial.

3 Tipe Storytelling Marketing

Di bawah ini adalah beberapa tipe storytelling marketing yang dapat Anda gunakan.

Product/Service Stories

Product/services stories bertujuan untuk memperkenalkan produk atau jasa dengan memanfaatkan:

  • Cerita dibangunnya bisnis atau produk Anda
  • Perjuangan yang unik mengenai produk atau bisnis Anda
  • Perubahan yang terjadi pada kehidupan pelanggan yang berhubungan dengan bisnis atau produk

Contohnya adalah iklan yang menceritakan penggunaan suatu produk dari generasi ke generasi.

Brand Stories

Berbeda dengan product stories, brand stories lebih berfokus pada pengenalan merek. Jenis storytelling marketing seperti ini akan banyak menghubungkan cerita dengan nilai-nilai brand. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kepercayaan audiens pada brand tersebut.

Contohnya adalah iklan Semen Gresik. Di iklan tersebut, Anda akan mendapatkan informasi tentang sejarah pembangunan brand hingga nilai-nilai yang dimiliki.

Customer Stories

Terakhir, customer stories adalah jenis storytelling marketing yang dapat Anda gunakan. Tipe yang satu ini akan menyajikan testimoni atau kisah pelanggan selama atau setelah menggunakan produk Anda.

Biasanya, konten jenis ini akan berhubungan dengan kisah kehidupan customer. Tujuannya adalah untuk menciptakan emotional feeling antara audiens dengan kisah yang konten muat.

Contohnya adalah iklan Klinik Tong Fang.

3 Teknik Storytelling Marketing

Di bawah ini adalah 3 teknik penting yang harus Anda kuasai saat membentuk konten untuk storytelling marketing.

Teknik AIDA

teknik storytelling AIDA

AIDA adalah singkatan untuk awareness, interest, desire, action. Berikut penjelasannya untuk Anda.

  • Awareness: Anda harus menciptakan konten yang menarik perhatian audiens. Anda dapat menggunakan jargon, jingle, atau tren yang tengah marak di masyarakat.
  • Interest: Selanjutnya, buatlah cerita yang dapat menyentuh hati audiens. Sekaligus, yang dapat mereka ingat dan tertarik untuk mengetahui kelanjutan konten tersebut.
  • Desire: Pastikan konten yang kamu ciptakan dapat menggugah hati audiens. Salah satunya adalah dengan menyisipkan kisah yang relevan dengan masyarakat.
  • Action: Sertakan kalimat yang dapat membuat audiens segera melakukan action sesuai dengan tujuan konten. Misalnya, Anda dapat mengakhiri konten dengan kalimat bujukkan “Promo hanya berlaku hingga xx!”

Before > After > Bridge

Teknik storytelling BAB

Selanjutnya adalah teknik storytelling marketing before > after > bridge. Teknik ini mengharuskan Anda untuk menciptakan konten yang menceritakan masalah konsumen. Akhir dari konten ini adalah happy ending yang disertai pengenalan brand atau produk.

Berikut penjelasannya secara singkat.

  • Before: Konten dapat Anda mulai dengan pengenalan masalah yang customer alami. Sebaiknya, sisipkan cerita haru yang konsumen lalui sehingga audiens akan peduli pada kisah yang ditampilkan.
  • After: Ceritakan tentang kehidupan customer apabila masalah yang mereka hadapi dapat teratasi.
  • Bridge: Akhiri konten dengan solusi untuk masalah yang customer hadapi. Salah satunya adalah dengan mengenalkan atau menawarkan produk.

Selanjutnya, untuk menyusun konten storytelling dengan teknik before > after > bridge Anda harus mengingat 3 dasar riset berikut.

  • Identifikasi masalah yang terjadi pada customer
  • Informasikan bahwa customer telah berhasil melalui masalah tersebut
  • Tunjukkan bagaimana produk atau brand Anda dapat mengatasi masalah yang customer hadapi

Teknik 4P

Terakhir, Anda dapat menggunakan teknik 4 P (PPPP). Teknik ini dapat menjadi solusi untuk Anda yang akan ingin menerapkan teknik AIDA tapi membutuhkan media yang lebih lengkap.

  • Promise: Anda dapat mengawali konten dengan memaparkan janji bahwa produk atau brand dapat mengatasi masalah yang konsumen hadapi.
  • Picture: Selanjutnya, paparkan informasi tentang bagaimana produk Anda akan mengatasi masalah tersebut. Gunakan bahasa yang deskriptif sekaligus persuasif.
  • Proof: Tunjukkan bukti valid tentang bagaimana produk Anda bermanfaat. Anda dapat menampilkan grafik, studi kasus, hingga ulasan terkait produk Anda.
  • Push: Terakhir, Anda dapat membujuk atau mengajak audiens untuk menggunakan produk Anda. Dapat berupa pembelian atau promo berlangganan (membership).

3 Poin Penting Storytelling Marketing

Dalam pembentukan konten storytelling marketing, ada 3 poin dasar yang harus Anda kuasai.

3 poin penting storytelling

Personalisasi

Menguasai personalisasi akan meningkatkan kualitas konten dengan informasi tentang preferensi pelanggan. Anda dapat melakukan riset melalui pengalaman atau aktivitas yang berkaitan dengan brand atau produk Anda.

Penting untuk diketahui, customer cenderung menyukai produk yang mampu memahami dan memperhatikan kebutuhannya. Saat Anda menciptakan konten yang memuat testimoni atau cerita konsumen, maka audiens akan merasa dekat atau relate dengan cerita yang Anda hadirkan.

Anda dapat menciptakan konten yang menunjukkan point of view dari customer maupun pemilik brand atau produk.

Emosi

Berikutnya, Anda sebaiknya menciptakan konten yang dapat menggugah hati audiens. Unsur emosi akan memunculkan sisi empati dan mempengaruhi audiens untuk mengambil keputusan terkait brand. Dalam hal ini, Anda dapat memilih wordings yang dapat menghidupkan kisah dalam konten.

Sebelum menambahkan bumbu emosi dalam konten, Anda dapat melakukan riset terkait kebutuhan emosional audiens. Beberapa di antaranya adalah:

  • Petualangan
  • Memiliki (owning)
  • Kekaguman (adoring)
  • Kenyamanan
  • Dan lain-lain

Contohnya adalah jargon milik Prudential, yakni “Always Listening, Always Understanding”.

Data-Data Pendukung

Selain menciptakan sisi emosional dengan memanfaatkan imajinasi, Anda juga harus melengkapi konten dengan fakta. 

Menyisipkan data ke dalam cerita akan membuatnya terasa lebih relevan dan menarik di mata audiens. 

Tips Penerapan Storytelling dalam Content Marketing!

Jika Anda ingin membuat konten storytelling marketing yang menarik, yuk intip tipsnya di bawah ini!

Pahami Audiens

Storytelling marketing membutuhkan cerita yang menggugah emosi dan menarik perhatian audiens. Oleh karena itu, Anda harus menentukan target konsumen yang merupakan pasar bisnis Anda.

Sebelum membentuk alur cerita, Anda juga harus melakukan riset konsumen untuk menentukan buyer persona. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah dalam menentukan jenis, alur, hingga bahasa yang cocok untuk konten.

Pesan yang Jelas

Anda harus menyampaikan pesan atau inti konten secara jelas. Pastikan Anda menyesuaikannya dengan tujuan konten disiarkan.

Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ingat saat menyusun pesan inti konten.

  • Apa yang sebenarnya ingin Anda sampaikan ke audiens?
  • Apa kualitas brand, produk, dan lain-lain dari produk Anda?
  • Apakah pesan dapat tersampai dengan tipe dan metode yang Anda pilih?

Dengan demikian, audiens akan tertarik dan memahami pesan dari konten Anda.

Pilih Media yang Tepat

media tepat untuk storytelling

Media yang tepat adalah kunci dalam storytelling marketing. Media yang tepat akan mendukung Anda dalam menyampaikan pesan sesuai target pasar. Anda juga harus menyesuaikannya dengan muatan konten yang akan Anda hadirkan.

Dalam bentuk tulisan, Anda dapat memilih media berupa artikel, blog, atau buku. Sedangkan, untuk konten live, Anda dapat memilih media pitching atau presentasi. Terakhir, konten interaktif berupa video atau siaran dapat memanfaatkan media podcast atau unggahan media sosial.

Tentukan CTA

CTA atau Call to Action adalah adalah tulisan atau gambar yang akan mendorong audiens untuk melakukan tindakan sesuai goals konten. Anda dapat menyisipkannya di tengah konten atau di akhir. Sehingga, audiens dapat memahami apa yang harus mereka lakukan.

Beberapa jenis CTA yang dapat Anda gunakan adalah berlangganan, berdonasi, mengunduh aplikasi, like – share – subscribe, dan lain-lain. Pastikan Anda membuat wordings CTA yang persuasif.

Buat Narasi yang Unik

Buatlah narasi yang unik dan berbeda dari yang lain. Anda dapat melakukan riset terkait tren di masyarakat dan mengembangkannya dengan kreativitas Anda. Salah satunya adalah dengan menunjukkan point of view yang unik dan jarang digunakan.

Lengkapi Komponen Konten

Beberapa komponen konten yang penting untuk Anda perhatikan adalah audio, visual, dan kinestetik. Konten yang melibatkan banyak indera manusia akan lebih menarik dan memorable daripada yang monoton.

Penutup

Content marketing merupakan salah satu strategi pemasaran yang dapat meningkatkan awareness bisnis atau produk Anda. Menyusun strategi content marketing yang efektif dan engaging tentunya akan mendorong popularitas dan konversi produk.

Salah satu teknik content marketing yang dapat Anda pilih adalah storytelling marketing. Teknik yang satu ini akan membantu Anda dalam membangun hubungan yang personal dan jangka panjang dengan audiens. Anda juga dapat menyampaikan informasi secara menarik dan menyajikan konten yang memorable.

Terimakasih sudah membaca konten kami

Saungwriter adalah agency jasa penulisan artikel untuk konten website sekaligus menyediakan layanan SEO expert untuk pengembangan bisnis di dunia Digital. Hubungi kami untuk konsultasi layanan di 0813-3283-8649

Artikel Lainnya