✔ Content Marketing: Jenis, Strategi, dan Tools Buat Eksekusi

Di era tsunami informasi seperti ini, marketing-in produk itu gampang. Iya, gampang. Asalkan Anda tahu satu ilmu besar buat melakukannya, yaitu: content marketing.

Saya yakin saat mengklik panduan ini, Anda sudah tahu apa itu content marketing. Oleh karena itu, kita tidak akan bertele-tele membahas definisi marketing konten.

Lebih jauh lagi, kita akan membahas:

☑️ Kenapa menerapkan content marketing itu wajib bagi pebisnis
☑️ Jenis-jenis content marketing
☑️ Strategi content marketing terbaru di tahun 2021
☑️ Tools agar eksekusi content marketing-nya mulus
☑️ Contoh-contoh content marketer terbaik di bidangnya

Jadi seperti biasa, siapkan kopi, cemilan, dan buku catatannya. Semoga setelah ini Anda bisa langsung menerapkan content marketing ke bisnis Anda.

Content Marketing, Strategi Mutlak Pemasaran Digital

Sebenarnya content marketing bukan konsep baru. Copywriting pertama di dunia dibuat di tahun 1870 oleh John Emory Powers.

sejarah copywriting pertama di dunia
(Copywriting pertama di dunia, oleh John Emory Powers, sumber: Wikimedia)

Sedangkan video iklan pertama dibuat untuk Bulova Watches, dan mulai tayang sejak tahun 1940.

Pada dasarnya, semua konten iklan yang kita lihat di sekitar kita termasuk content marketing. Mulai dari iklan TV, iklan radio, banner, sampai penawaran produk via japri/grup WA adalah bentuk dari marketing konten.

Tapi kenapa istilah content marketing baru-baru ini populer di Indonesia?

Soalnya dulu, jumlah pebisnis di Indonesia tidak sebanyak sekarang.

Teori-teori pemasaran zaman dulu berputar di elitis-elitis yang bekerja di perusahaan besar. Selain itu, dulu content marketing cuma sampingan aja, karena yang banyak dipakai adalah Teori Marketing Tradisional 7P.

Contoh Strategi Marketing Mix Traditional
(Teori Marketing Mix 7P, sumber: Oxford College of Marketing)

Di zaman sekarang, 7P sudah jarang diperlukan lagi (terutama buat pengusaha online).

Content marketing-lah senjata utama Anda sekarang.

The Power of Content Marketing

Bahkan saat tulisan ini dibuat, masih banyak pengusaha tidak menggunakan content marketing untuk memasarkan bisnis. Alasannya macam-macam, mulai dari beda gaya bisnis sampai malas rekrut karyawan buat jadi content creator.

Padahal kalau dari segi budget, content marketing terbukti 3 KALI LIPAT lebih hemat daripada traditional marketing.

Ini hasil risetnya:

data content marketing vs tradisional
(Riset soal Traditional VS Content Marketing, sumber: Demandmetric)

Selain dari segi biaya, apalagi kekuatan-kekuatan content marketing? Ini detailnya.

1. Sarana Edukasi Calon Konsumen

Calon konsumen itu sama kaya gebetan. Supaya gebetan Anda mau diajak nikah, doi harus paham keunggulan-keunggulan Anda, bukan?

Content marketing menjadi sarana edukasi calon konsumen terbaik, terutama di media sosial. Dengan menerapkan marketing konten, Anda dapat terus mengingatkan calon konsumen tentang value produk Anda.

Kalau di Indonesia, eksekutor terbaik edukasi market menurut saya adalah lembaga-lembaga kursus yang bersaing di hashtag #kampunginggris di Instagram.

Contoh Edukasi Market Terbaik

Di niche market bahasa Inggris, tidak ada yang bisa mengalahkan semangat edukasi akun-akun kursus ini. Setiap harinya, satu kursus dapat membuat 2 – 5 konten untuk mengedukasi target pasar mereka.

2. Peningkatan Brand Awareness

Alasan penggunaan content marketing berikutnya adalah peningkatan brand awareness.

Brand punya beberapa elemen, mulai dari nama, logo, warna, desain, sampai suara. Konten yang dibuat untuk marketing wajib mengikuti elemen-elemen brand produk tersebut.

Sebagai perbandingan, coba lihat postingan berikut:

Contoh Content Marketing Shopee
(sumber: Instagram-nya Shopee)

Lalu bandingkan dengan konten ini…

Contoh Content Marketing Tokopedia
(sumber: Instagram-nya Tokped)

Dua gambar tersebut merupakan konten Instagram Shopee dan Tokopedia. Di dalam konten-konten mereka, Shopee dan Tokopedia selalu menggunakan warna sama, yaitu hijau dan orange.

Ini bukan berarti desainernya cuma suka hijau atau orange saja. Tujuan kesamaan warna di setiap postingan medsos adalah untuk melekatkan brand identity ke pikiran konsumen. Jadi tiap melihat warna hijau, konsumen akan langsung ingat Tokopedia. 

3. Alat Mempertahankan Engagement

Alasan penggunaan content marketing berikutnya adalah alat mempertahankan engagement.

Calon konsumen kita itu GAMPANG LUPA, apalagi kalau pesaing kita banyak. Satu-satunya cara biar mereka terus ingat kita ya dengan konsisten buat konten.

Supaya paham bagaimana impactful-nya konten, saya punya perbandingan akun Instagram Telkomsel dan XL.

Contoh Analisa Content Marketing Telkomsel
(Contoh analisa content marketing Telkomsel di Instagram, sumber: Socialblade)
Contoh Analisa Content Marketing MyXL
(Contoh hasil content marketing IG-nya XL, sumber: Socialblade)

Di sini saya bukan membandingkan bagus mana Telkomsel dan XL dari segi pelayanan ya. Yang saya bandingkan adalah perkembangan akun Instagramnya.

Dari data Socialblade di atas, dapat kita lihat bahwa perkembangan akun Telkomsel jauh lebih baik, yaitu +11 ribu followers dalam 30 hari. Selama sebulan, konten yang diproduksi Telkomsel ada 240 konten. Beda jauh dengan XL yang cuma membuat 30 konten.

Kelihatan kan seberapa powerful-nya content marketing?

4. Senjata No #1 Buat Inbound Marketing

Teknik marketing ada cukup banyak jumlahnya. Akan tetapi secara garis besar, marketing sebenarnya cuma punya 2 tipe: outbound dan inbound marketing.

Inbound marketing adalah teknik-teknik marketing tanpa mendatangi calon konsumen.

Fokus teknik Inbound Marketing ada 2, yaitu:

☑️ Membuat “magnet” yang bermanfaat/menarik minat calon konsumen.
☑️ Menyebar jaring sebanyak-banyaknya agar banyak konsumen terkena “magnet”

Nah, satu-satunya yang bisa menjadi “magnet” dalam inbound marketing adalah konten.

Jenis-Jenis Content Marketing

Pembuatan konten membutuhkan kreativitas. Dan sama seperti kreativitas, konten tidak punya batasan, alias BEBAS.

Saat memulai content marketing, Anda bisa membuat konten dengan jenis, materi, dan gaya pembawaan apa saja. Yang penting sesuai dengan target konsumen dan value produk Anda.

Sebagai referensi, di bawah ini ada beberapa jenis content marketing yang bisa Anda terapkan di era digital, berikut contoh-contoh content marketer yang patut Anda teladani.

1. Artikel Blog

Artikel blog adalah salah satu jenis content marketing digital yang paling pertama populer. Jika dulunya artikel blog hanya dipakai untuk berbagi cerita saja, saat ini artikel blog punya peran krusial untuk branding dan meningkatkan penjualan produk.

Gimana cara artikel blog meningkatkan brand awareness dan sales? Pake Search Engine Optimization (SEO) dong.

Nah, kalau bahasan lengkap SEO kita bahas di artikel lain ya. Tapi yang jelas, SEO adalah teknik mengoptimalkan blog/website kita supaya muncul di urutan nomor #1 pencarian Google.

Saat ini, ada sangat banyak website yang konten-kontennya bisa dijadikan panutan. Di niche digital marketing, saya ambil contoh Hubspot.

Contoh keberhasilan content marketing artikel-artikel blog di Hubspot
(Contoh keberhasilan content marketing artikel-artikel blog di Hubspot)

Artikel-artikel blog Hubspot langganan nangkring di halaman #1 pencarian Google. Selain UI/UX konten yang ciamik, Hubspot kalau bikin konten tidak pernah setengah-setengah.

Gimana kalau kita tidak bisa bikin konten sebagus Hubspot dan blog-blog teladan lainnya? Tidak usah bersedih, saat ini banyak jasa buat artikel bagus dan sesuai SEO.

Salah satu jasa content marketing terbaik di Indonesia ya siapa lagi kalau bukan Saungwriter hehehe 🙂

2. Video

Selain blog, contoh content marketing paling mainstream berikutnya adalah video. Sepertinya kalau video, saya tidak perlu ngomong banyak-banyak. Soalnya 90% masyarakat +62 lebih suka menonton daripada membaca hehehe 😀

Di Indonesia, orang mencari informasi di Google hanya saat butuh. Sedangkan platform video seperti Youtube & Tiktok diakses sebagai sarana hiburan tanpa batas.

Oleh karena itu, video adalah jenis content marketing paling “juicy” untuk dieksplorasi. Tapi eksekusinya harus matang dengan penerapan marketing se-soft selling mungkin.

Ini beberapa video content marketing dengan eksekusi terbaik:

  • Ms Glow
  • Gery Sandwich
  • Wipol Cleaner
@resep_debm

SELESAIKAN MISI MISTERY BOX DEBM KE 6!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! SEMOGA #fyp hehehehe

♬ original sound – @resep_inspirasi_debm – @resep_inspirasi_debm
  • Infinity Jar

3. Podcast

Contoh content marketing selanjutnya yang tak kalah ramai adalah podcast. Sebenarnya definisi podcast adalah “acara berseri dengan konten berbentuk audio”.

Tapi di Indonesia, podcast lebih dikenal sebagai acara talk show dengan perlengkapan mirip studio rekaman radio.
Contoh salah satu content marketing podcast terbaik di Indonesia
(Contoh salah satu content marketing podcast terbaik di Indonesia, sumber: Youtube)

Kedua definisi tersebut tidaklah salah. Anda boleh membuat podcast dengan audio saja, lalu mengunggahnya ke Spotify atau Soundcloud.

Akan tetapi, jika ingin membuat dua konten sekaligus (audio + video), dan punya perangkat podcast video-able, tidak ada ruginya juga. Anda bisa menaruh konten podcast video di Youtube atau media sosial lainnya. 

4. Infografis

Infografis adalah konten kaya informasi yang dikemas menjadi satu foto ringkas. Jenis content marketing satu ini cocok bagi Anda yang suka riset dan analisa mendalam.

Jika Anda ingin membuat infografis yang bagus, ada setidaknya tiga hal wajib ada dalam infografis tersebut, yaitu:

☑️ Informasi kaya fakta, hasil riset (kalau bisa ada sumber datanya)
☑️ Penataan kalimat yang rapi dan runtut
☑️ Desain menarik dan sesuai
Contoh Content Marketing Infografis Bagus
(Contoh content marketing Infografis yang bagus, sumber: Tirto)

Beberapa media di Indonesia dengan desain infografis bagus misalnya Tirto, Katadata, Tempo, dan Badan Pusat Statistik.

5. Microblog

Apakah Anda suka scroll Instagram? Sadar tidak kalau konten-konten feed Instagram sekarang makin banyak tulisannya?

Yep. Itu dikarenakan saat ini di Instagram sedang ada tren konten baru, yaitu microblog.

Di Instagram, microblog dikenal sebagai tulisan-tulisan singkat yang dimasukkan dan didesain sedemikian rupa menjadi konten foto.

Konten-konten microblog seperti ini terbukti ampuh, terutama buat bisnis yang target konsumennya butuh asupan edukasi banyak. Niche bahasan konten microblog juga makin beragam, mulai dari edukasi bahasa asing, teknologi, bisnis, sampai kesehatan mental.

Ngomong-ngomong, tren microblogging di Indonesia sudah sangat menjamur. Jadi di sini saya kasih beberapa contoh saja ya.

Contoh content marketing microblog Niko Julius
Contoh Content Marketing Eksekutif Comp
Contoh content marketing Neo Historia
Contoh Content Marketing Bagus Satu Persen

6. Email

Sebenarnya, orang-orang mulai meragukan efektivitas email buat marketing. Alasannya, saat ini orang lebih banyak hidup di media sosial. Hanya orang-orang tertentu saja yang sering mengecek email, itu pun karena butuh.

Tapi setelah lihat data…ternyata WOW…

Potensi Email Marketing di Indonesia
(Infografis efektivitas email marketing, sumber: FinanceOnline)
Kalau target pasarnya Generation Z, mungkin efek email marketing tidak akan terlalu besar. Tapi lain hal kalau yang kita target para officer, mahasiswa, PNS, atau pengusaha.

Di antara semua email subscription saya, email marketing favorit saya adalah dari Tech In Asia.

Contoh Email Marketing Tech In Asia
(Contoh email marketing Tech In Asia, sumber: email pribadi)

Dalam 1 minggu, email marketing ini sampai ke inbox saya sekitar 1 – 2 kali, berisi kabar-kabar dunia bisnis dan tips produktivitas. Semuanya selalu saya baca sampai baris terakhir, dan kadang saya klik banner-banner di dalamnya juga.

7. Ebook

Sebenarnya masih ada beberapa jenis content marketing lain yang tak kalah seru kita bahas. Tapi sementara, kita sudahi daftar contoh content marketing-nya di poin ini ya.

Ebook adalah salah satu bahan content marketing yang awet. Cukup bikin sekali, Anda tidak perlu mengulangi pembuatannya lagi (asal kontennya evergreen).

Selain itu, ebook adalah konten paling MURAH untuk jadi lead magnet.

Contoh lead magnet content marketing
(Contoh ebook content marketing bagus, bisa jadi “lead magnet” juga, sumber: Search Engine Journal)

Ini adalah salah satu penerapan content marketing ebook di SEJ. Bisa dilihat di bagian yang dilingkari merah, ebook tersebut dimanfaatkan SEJ untuk dapat kontak email atau leads dari pengunduhnya.

Strategi Content Marketing + Tools Eksekusi

Sudah capek? Coba disruput dulu kopinya 😀

Kita akan memasuki bagian terseru pembahasan artikel ini.

Di bawah ini, saya mencantumkan beberapa strategi content marketing berurutan dari proses pemunculan ide (ideation) sampai evaluasi. Selain itu, saya juga punya beberapa tools yang bisa Anda gunakan sesuai strategi. 

1. Menentukan Media Eksekusi

Strategi content marketing paling pertama untuk dieksekusi adalah menentukan media yang akan diserang. Kalau kita tidak menentukan ini di awal, bisa-bisa konten kita tidak sesuai audience media tersebut.

Dulu saya pernah mengalami ini. Saya dan tim membuat konten sama untuk Instagram dan Tiktok. Eh ternyata, karakter audience Instagram dan Tiktok itu berbeda. Jadi konten viral di Instagram malah tidak terlalu laku saat ditaruh di Tiktok.
Perbedaan karakter pengguna media sosial
(Perbedaan karakter pengguna media sosial, sumber: Aofund)

Untuk menentukan media sosial mana yang sesuai buyer’s persona produk, Anda bisa pakai Hubspot’s Make My Persona Tool.

Tools membuat Buyer Persona
(Overview tool Make My Persona, sumber: Hubspot)

2. Riset Konten

Setelah tahu mau menyerang media sosial mana dan jenis konten yang ingin dibuat, sekarang saatnya riset ide konten.

Ada setidaknya 2 cara riset ide, yaitu:

☑️ Melihat konten-konten kompetitor
☑️ Menggunakan tools riset

Tools riset konten berbeda-beda juga ya, sesuai media sosialnya. Semisal Anda ingin menyerang Instagram, Anda bisa menggunakan Google Trends:

Cara Menggunakan Google Trend untuk Content Marketing
(Halaman depan Google Trend)

3. Produksi Konten

Setelah melakukan riset dan memilih ide konten, selanjutnya kita akan masuk ke tahap Produksi. Di tahap ini, Anda perlu menyiapkan coret-coretan konsepnya. Selain itu, jangan lupa juga menyiapkan angle yang ingin diambil (Soal angle, pernah Saungwriter bahas di sini).

Semisal, Anda ingin membuat konten iklan 30 detik untuk siswa yang ingin SBMPTN. Apa angle yang sesuai dengan produk Anda? Apakah menggunakan sudut pandang siswanya? Atau orang tuanya?

Setelah konsep storyboard matang, baru mulai eksekusi.

Tapi ingat, ngonsepnya jangan lama-lama. Usahakan proses konsep konten selesai 15 - 30 menit. Kalau konten iklan, rencanakan maksimal 1 - 2 hari.

Agar tidak kehabisan ide, biasanya mendekati hari produksi saya sering buka FB Ads Library.

Cara Menggunakan FB Ads Library untuk Content Marketing
(Overview halaman depan FB Ads Library)

4. Merilis Konten

Nah, setelah konten diproduksi, terus dikurasi, saatnya RILIS!

Ngomongnya memang mudah. Tapi melepaskan konten-konten kita ke internet membutuhkan teknik-teknik khusus.

Apalagi kalau kita ingin menerapkan strategi content marketing di all platform media sosial (Kalau belum capek, setelah ini lihat Panduan Social Media Marketing kita di sini ya).

Ngomong-ngomong, hampir semua media sosial saat ini punya fitur penjadwalan lho. Di Instagram dan Facebook, ada yang namanya Creator Studio. Tools terbaru versi 2021-nya bisa dipakai merilis konten feed sekaligus story. Selain itu, ada fitur manajemen interaksi juga di dalamnya.

Selain Instagram dan Facebook, Youtube juga punya Youtube Studio. Tiktok yang sebelumnya tidak bisa dipakai posting konten via komputer, sekarang juga sudah menyediakan fitur tersebut di Tiktok versi web.

Cara menjadwalkan postingan di tiktok
(Button penjadwalan postingan di Tiktok Web)
Cara menjadwalkan post di tiktok web
(Overview fitur penjadwalan di Tiktok Web)

5. Analisa Performa Konten

Selanjutnya setelah konten rilis, tugas kita adalah menjaga engagement konten dengan target konsumen, sekaligus menganalisa bagaimana kinerjanya.

Ada banyak sekali tools analisa performa content marketing. Saking banyaknya, satu media sosial saja bisa punya 3 – 4 tools sekaligus. Kebetulan Saungwriter sudah membuatkan panduan lengkap teknikal tools analisa performa konten, bisa langsung Anda baca di sini.

Yep, itulah panduan content marketing dari Saungwriter, berikut strategi-strategi yang bisa langsung Anda eksekusi sekarang.

Tidak perlu langsung dieksekusi semua bareng-bareng ya (kecuali kalau Anda punya banyak tim, gaskeun lah kalo gitu hehehe…)

Bagi Anda yang masih awam di dunia pemasaran konten, lebih baik dipelajari jenis-jenis content marketing-nya satu per satu. Kalau sudah paham, Anda bisa langsung mencobanya di bisnis Anda.

Atau ingin mulai sekarang juga? Pokoknya ngebet banget harus mulai sekarang? Yuk konsultasikan kebutuhan konten Anda ke Saungwriter. Sejak awal didirikan, Saungwriter sudah menjadi jasa content marketing favorit banyak bisnis di Indonesia lho!

Selamat memulai Content Marketing!

Terimakasih sudah membaca konten kami

Saungwriter adalah agency jasa penulisan artikel untuk konten website sekaligus menyediakan layanan SEO expert untuk pengembangan bisnis di dunia Digital. Hubungi kami untuk konsultasi layanan di 0813-3283-8649

Artikel Lainnya