Mengetahui tips mengoptimalkan konten untuk penjualan merupakan keharusan bagi pelaku bisnis.
Pasalnya, masih banyak pelaku bisnis yang hanya membuat konten, tapi menutup sebelah mata pada efektivitasnya. Bahkan, berapa ROI (Return of Investment) yang didapat dari strategi content marketing tersebut pun belum tentu tahu.
Artikel ini akan memberikan Anda tips bagaimana memaksimalkan konten untuk penjualan, khususnya konten website.
Simak tipsnya sampai akhir.
Daftar Isi Artikel
ToggleKenali dan Segmentasikan Audiens
Menyegmentasikan audiens berdasarkan demografi, preferensi, dan perilaku dapat memberikan Anda kesempatan untuk menyediakan konten yang lebih relevan dan personal.
Contoh, Anda mengelola toko online yang menjual alat dan bahan perawatan kulit.
Dengan menggunakan alat analisis Google Analytic, Anda dapat memahami demografi pengunjung website. Selanjutnya, segmentasikan konten di website Anda, seperti: menampilkan konten produk skincare yang berbeda untuk remaja, dewasa, dan menjelang dewasa akhir.
Gunakan Soft Selling
Soft Selling merupakan senjata penjualan yang efektif untuk artikel blog. Sangat jarang audiens yang suka untuk mendapatkan penawaran langsung (hard selling).
Dengan membuat artikel yang terkait dengan niche bisnis Anda untuk membangun authority, audiens akan, sedikit demi sedikit, percaya pada Anda.
Setelah memiliki trust, Anda baru dapat mengarahkan mereka untuk membeli produk atau menggunakan layanan Anda.
Contoh: Anda perlu membuat artikel tentang kesehatan dan perawatan kulit secara umum. Kemudian, buat lagi tentang studi kasus atau pengalaman perawatan untuk membangkitkan minat dan hasrat.
Setelah itu, sisipkan penawaran secara halus untuk mencoba produk atau layanan Anda.
Buat Judul yang Menarik dan Relevan
Headline yang menarik adalah kunci konten Anda akan dilihat atau tidak. Karena itu, headline Anda harus mengundang rasa ingin tahu, tapi tetap relevan dengan niche bisnis Anda.
Contoh: jika Anda menulis artikel blog tentang “Cara Merawat Kulit Kering”, maka buat headlinenya lebih spesifik. Misalnya seperti:
- “7 Tips Ampuh Merawat Kulit Kering Agar Tetap Lembab dan Sehat”
- “10 Langkah Sederhana untuk Merawat Kulit Kering Anda”
- “Cara Efektif Merawat Kulit Kering: Solusi Ahli Dermatologi”.
Tujuan judul adalah mengajak audiens agar mau membaca. Setelahnya baru mengarahkan audiens untuk melakukan sesuatu secara halus.
Buat Konten yang Bernilai dan Solutif
Agar konten dapat menghasilkan konversi, harus mampu memberikan nilai, solusi, atau manfaat praktis bagi audiens. Dengan demikian, audiens akan bersedia memberikan rasa percaya kepada Anda.
Salah satu caranya dengan membuat konten berkualitas sesuai panduan helpful content dari Google.
Contoh: Jika Anda memiliki situs yang menjual alat olahraga, tulislah artikel tentang “Cara Memulai Latihan HIIT di Rumah”. (HIIT = High Intensity Interval Training)
Isinya memberikan panduan langkah demi langkah, video demonstrasi, dan rekomendasi produk terkait yang dapat dibeli di toko Anda.
Gunakan Konten Visual yang Unik dan Menarik
Seeing is believing. Melihat berarti percaya. Maka dari itu, melengkapi konten Anda dengan visual yang menarik adalah hal yang wajib untuk mewujudkan penjualan.
Contoh: Anda memiliki situs e-commerce yang menjual pakaian. Maka, sertakan foto produk berkualitas tinggi dari berbagai sudut, video pendek tentang cara memadukan pakaian tersebut, dan zoom-in pada detail kain.
Ini membantu pengunjung memahami produk lebih baik serta memancing hasrat untuk membeli.
Gunakan Bukti Sosial (Social Proof)
Social proof merupakan senjata utama bagi pelaku bisnis untuk membujuk prospeknya melakukan pembelian. Ini memberikan pelanggan Anda rasa aman dan percaya untuk bertransaksi dengan Anda.
Bentuk social proof bisa bermacam-macam. Umumnya, berupa testimonial pelanggan yang puas, ulasan bintang, dan studi kasus tentang bagaimana produk Anda telah membantu pengguna.
Misalnya, “Produk ini sangat efektif! Dalam 2 minggu, kulit saya terlihat lebih cerah dan sehat. – Sarah A.”
Namun, pastikan bahwa testimoni ini riil, bukan Anda buat-buat sendiri.
Gunakan Call to Action yang Kuat dan Jelas
Berhenti menggunakan call to action standar “Pesan di sini” atau “Beli di sini”. Agar lebih kuat, beritahukan benefit apa yang akan calon pelanggan dapatkan dengan melakukan hal tersebut secara jelas.
Contoh:
- “Daftar Sekarang untuk Mendapatkan Diskon 10%!” atau
- “Beli Sekarang dan Nikmati Pengiriman Gratis!”
Jadi, pelanggan tahu dengan melakukan apa yang diberitahukan saat itu juga, ia bisa mendapatkan benefit tertentu.
Tambahkan CTA tersebut di akhir setiap artikel atau halaman produk. Buatkan tombol yang menonjol dengan kontras jelas dan mudah diakses.
Terapkan A/B Testing untuk Meningkatkan Efektivitas
Jangan berhenti bereksperimen untuk mendapatkan hasil terbaik, termasuk dalam pembuatan konten.
Ada banyak hal dari konten yang dapat Anda tingkatkan, mulai dari judul, format, gambar, hingga CTA.
Contoh: uji dua varian halaman landing untuk melihat mana yang lebih efektif dalam menghasilkan konversi penjualan. Misalnya, uji perbedaan antara “Daftar Sekarang untuk Akses Eksklusif” vs. “Dapatkan Akses Eksklusif dengan Mendaftar”.
Analisis hasil dan pilih versi yang memberikan konversi lebih tinggi.
Optimalkan untuk SEO
SEO membantu konten Anda untuk mendapatkan trafik berkualitas yang relevan. Artinya, pengunjung yang datang lewat mesin pencari memang yang benar-benar membutuhkan solusi dari Anda.
Untuk mengoptimalkannya, mulai dengan melakukan riset keyword untuk mencari kata kunci yang audiens Anda cari.
Selanjutnya, optimalkan konten dengan isi yang helpful, judul dan deskripsi meta yang relevan, dan heading yang sesuai.
Baca juga: SEO Copywriting: Tips Datangkan Trafik dan Konversi Pelanggan
Jika membutuhkan bantuan dalam membuat konten yang optimal untuk SEO, Anda dapat menggunakan layanan penulisan Saungwriter untuk hasil yang memuaskan.
Berikan Pengalaman Pengguna yang Memuaskan
Pengalaman yang memuaskan membuat pelanggan betah dan percaya pada profesionalisme bisnis Anda. Ini juga memudahkan terjadinya konversi.
Pengalaman memuaskan bukan hanya soal isi konten yang berkualitas, tapi juga presentasi konten dan pengalaman pembelian.
Contoh: desain yang menarik, visual yang bersih, navigasi yang mudah, menu yang jelas, serta breadcrumb yang memudahkan pengunjung, termasuk bagian dari pengalaman pengguna.
Pastikan juga agar website Anda memiliki waktu loading yang cepat sehingga audiens mental ke tempat lain (bounce rate).
Tips Mengoptimalkan Konten untuk Penjualan di atas wajib Anda terapkan di website bisnis secara konsisten. Lakukan evaluasi dan analisis untuk mendapatkan hasil yang sempurna melalui perbaikan tanpa henti.