Berbicara tentang standar SEO content, orang sering terpaku pada penempatan keyword saja, padahal sebenarnya lebih dari itu.
Artikel SEO adalah artikel yang telah mengalami optimasi dengan tujuan mendapatkan ranking di halaman hasil pencarian Google.
Optimasi ini bukan hanya soal penempatan keyword saja. Ada lebih dari 200 faktor yang mempengaruhi ranking halaman di Google.
Lantas, bagaimana standar artikel SEO friendly yang baik?
Berikut adalah 10 standar SEO content yang akan mengantar halaman website Anda menjadi nomor 1 Google.
Daftar Isi Artikel
ToggleIsi Konten Relevan dengan User Intent
Misi utama Google adalah menyampaikan yang paling relevan dan terpercaya dari informasi yang tersedia.1)
Jadi, terlepas dari bentuk konten, jumlah kata, penempatan keyword, atau lainnya. Yang paling penting, apakah konten Anda sesuai dengan maksud pencarian pengguna.
Untuk sebuah keyword, Google bisa saja menampilkan hasil pencarian dalam bentuk gambar, video, maps, toko, tools, dan sebagainya. Jadi, tidak melulu artikel.
Untuk membuat konten yang relevan dengan intent pengguna, Anda bisa membaca 2 artikel kami sebelumnya. Pertama tentang Apa itu Search Intent dan bagaimana Memahami Intent dari Keyword.
Memiliki Struktur Konten yang Jelas
Struktur konten yang jelas memberikan kepada Anda 2 keuntungan sekaligus:
- memberikan manfaat dan kepuasan bagi pengguna
- memudahkan Google untuk menelusuri dan mengindeks.
Bagi pengguna, struktur konten berarti terkait dengan tajuk utama, heading, dan subheading. Ini membantu pengguna melakukan skimming dan scanning sehingga dapat menemukan apa yang dicari dengan cepat dan akurat.
Bagi mesin pencari, selain hal di atas, juga perlu tag title, meta-description, dan structured markup language. Untuk ini mungkin agak sedikit membutuhkan pengetahuan teknis.
Masing-masing hal tersebut memiliki peran tersendiri pada hasil SERP (Search Engine Result Page = Halaman Hasil Pencarian).
Judul dan Deskripsi Unik dan Akurat
Unik berarti setiap konten harus memiliki judul (title tag) dan deskripsi (meta-description) yang berbeda. Kedua komponen ini membantu Google memahami tentang halaman tersebut.
Akurat berarti judul maupun deskripsi harus benar-benar menggambarkan isi konten. Ketidaksesuaian judul dan deskripsi dengan isi bisa memicu ketidakpuasan pengguna, meningkatkan bounce rate, dan menurunkan peringkat halaman web Anda.
Judul dan Deskripsi Optimal untuk Perangkat
Google tidak membatasi berapa panjang judul dan deskripsi konten Anda. Akan tetapi, Google mungkin akan memotong sebagian untuk menyesuaikan dengan lebar perangkat pengguna.
Jika demikian, pengguna mungkin saja tidak dapat menangkap maksud dari judul dan deskripsi Anda dengan baik.
Untuk mengoptimasi panjang judul agar sesuai perangkat, usahakan tidak lebih dari 60 karakter. Adapun untuk deskripsi meta antara 140-160 karakter.
Judul, Deskripsi, dan Pembuka Harus Menarik
Sebenarnya, semua bagian dari konten Anda sebaiknya menarik. Namun, Anda perlu memberikan perhatian lebih pada judul, deskripsi, dan kalimat pembuka.
Judul dan deskripsi akan menentukan apakah pengguna Google akan mengklik tautan ke halaman website Anda. Sedangkan kalimat pembuka akan menentukan apakah pengunjung web Anda akan lanjut membaca atau pergi begitu saja.
Perhatikan contoh judul hasil pencarian untuk keyword “cara menanam cabe” berikut. Mana yang akan membuat Anda mengklik tautannya?
Untuk tips menulis konten maupun judul dan deskripsi yang menarik, Anda dapat melihat artikel Panduan Menulis Konten sebelumnya.
Fokus: 1 Konten, 1 Keyword Utama
Setiap halaman konten SEO Anda sebaiknya hanya menggunakan 1 keyword utama (primary keyword). Ini akan membantu konten Anda fokus dan memberikan informasi yang se-relevan mungkin bagi pembaca.
Bukan berarti Anda tak boleh menyisipkan banyak keyword. Akan tetapi, keseluruhan konten haruslah fokus pada 1 topik. Selanjutnya, Anda bisa melengkapinya dengan beberapa subtopik dan keyword tambahan.
Misal, Anda punya usaha peternakan kambing Etawa. Ketika membuat konten, jangan gabungkan keyword “cara beternak kambing etawa” dengan “resep olahan dari susu kambing” dalam 1 halaman.
Itu 2 topik yang berbeda sehingga sebaiknya Anda membuat halaman yang berbeda.
Penempatan Keyword Utama
Algoritma Google begitu maju sehingga Anda tidak harus berulang-ulang menyisipkan keyword untuk membuat Google memahami konteks artikel Anda.
Bahkan, dengan jelas Google menyatakan bahwa “keyword density tidaklah penting.”3)
Walau demikian, ada beberapa tempat di mana keyword yang Anda bidik harus ada, yaitu di:
- Title tag dan deskripsi meta
- Judul artikel
- 100 kata pertama dan terakhir
- Subheading (H2, H3, dan seterusnya)
SEO Content Mudah Dibaca
Mendengar kata Search Engine Optimization bukan berarti Anda menulis untuk robot Google. Contoh artikel SEO friendly adalah kombinasi antara menjawab kebutuhan pengguna dan mudah diakses oleh Robot Google.
Upaya untuk membuat audiens lebih mudah membaca konten Anda dapat berupa:
- Menggunakan bahasa yang mudah dipahami audiens,
- Bebas dari kesalahan eja dan susunan kata,
- Menggunakan heading, sub-heading, bullet, numbering, dan tabel,
- Menulis dalam kalimat pendek (maksimal 20 kata), paragraf pendek (3-4 kalimat), dan sub heading pendek (200-300 kata),
- Memperkaya dengan konten visual seperti gambar, screenshot, diagram, video (pastikan konten visual bukan sekadar tempelan, tapi mendukung pemahaman pembaca).
Jika Anda menggunakan platform WordPress sebagai CMS website, Anda bisa menggunakan plugin Yoast atau RankMath untuk indikator keterbacaan (readability).
Memiliki Link Internal dan Eksternal yang Relevan
Artikel SEO yang baik akan memiliki tautan baik internal maupun eksternal.
Tautan eksternal membantu robot Google memahami konteks dan relevansi dari halaman Anda. Ini menolong Google agar dapat memberikan konten Anda pada pengguna yang tepat.
Di sisi lain, link internal berguna untuk:
- meningkatkan pageview dan waktu kunjungan,
- mempermudah robot Google melakukan indeks dan memahami konteks,
- memudahkan navigasi pembaca.
Berapa banyak sebaiknya, link internal dan eksternal dalam 1 artikel?
Sesuai kebutuhan saja. Yang penting, pastikan tautan tersebut benar-benar relevan dengan konteks artikel Anda.
Konten SEO Unik dan Baru
Ini berarti konten Anda tidak boleh merupakan hasil dari plagiasi. Google sangat melarang untuk mengulang (apalagi menyalin) atau menulis konten yang sangat mirip dengan yang sudah ada di situs Anda.
Konten baru akan membuat pembaca lama datang kembali, sekaligus mendatangkan pembaca baru.
Hal ini juga berarti Anda perlu melakukan update pada konten lama secara berkala ketika ada perkembangan ilmu dan informasi baru.
Sepuluh standar SEO content yang baik di atas merupakan batas minimum jika Anda ingin menulis artikel SEO friendly. Untuk membuatnya memberikan hasil yang Anda inginkan, jangan lupa untuk melengkapinya dengan technical SEO dan On-Page SEO pada website Anda.