Saat Anda ingin memulai investasi SEO dan menggunakan layanan Saungwriter, pasti ada banyak pertanyaan yang ingin Anda tanyakan. Misalnya, “apakah semua konten yang saya pesan pasti masuk ke halaman satu Google?” atau “apakah ada jaminan semua konten bisa perform dengan baik dan mendapat banyak traffic?”
Begitu pun setelah menggunakan layanan kami, ketika hasilnya tidak maksimal, Anda juga mungkin akan bertanya, “mengapa konten saya tidak bisa perform dengan maksimal?” atau “apakah ada yang salah dengan konten yang dibuat sehingga traffic hanya segini saja?”.
Karena itu, kami akan membahas secara detail semua pertanyaan Anda yang ingin memulai investasi di konten SEO. Sebab, meskipun pembuatan konten berkualitas sangat penting, ada beberapa hal lain yang perlu Anda pahami.
Beberapa hal yang akan kami bahas adalah:
- Alasan mengapa artikel tidak bisa perform dan berbagai faktor yang memengaruhinya.
- Mengenal apa itu investasi SEO dan perannya untuk bisnis Anda.
- Memahami gap bisnis SEO dengan kompetitor.
- Cara mengetahui dan menganalisis kompetitor.
- Bagaimana mindset yang tepat agar investasi SEO bisa sukses dalam jangka panjang.
Daftar Isi Artikel
ToggleKenapa Artikel Anda Tidak Perform? Faktor yang Harus Dipahami
Sebagai agensi konten SEO, Saungwriter selalu berusaha membuat artikel terbaik dan sesuai dengan standar kami. Artikel kami sudah teroptimasi dan ramah terhadap manusia maupun mesin pencari. Hanya saja, konten artikel yang berkualitas bukanlah satu-satunya faktor yang membuat website atau konten itu sendiri naik.
Selain berusaha untuk selalu membuat konten berkualitas, ada beberapa faktor lain yang perlu Anda perhatikan, seperti:
1. Backlink
Salah satu faktor lain yang memengaruhi performa artikel adalah backlink. Sebab faktanya, artikel yang berhasil muncul di laman pertama Google rata-rata punya 3,8 kali lebih banyak backlink daripada artikel di laman kedua.[1] Ini baru satu faktor saja, belum faktor-faktor lain yang sama pentingnya.
Singkatnya, backlink adalah tautan yang berasal dari situs lain ke situs Anda. Ketika mendapatkan backlink, itu artinya orang lain percaya pada konten Anda dan menjadikannya sebagai referensi untuk konten mereka. Kondisi ini membuat Google menaruh kepercayaan yang sama pada Anda.
Ibaratnya ketika kita mencari restoran, sebagian besar orang akan lebih percaya pada restoran yang sudah di-review oleh orang lain. Entah itu berupa review di Google Maps, Google Discovery, TikTok, Instagram, Twitter, atau di platform lain.
Berdasarkan hasil studi Semrush yang mempelajari proses ranking 28.000 domain selama 13 bulan, hanya 7,65% web saja yang kontennya masuk dalam peringkat 100 teratas. Fakta menariknya, hampir semua domain yang masuk ke 100 peringkat teratas tersebut memiliki backlink – setidaknya punya 1 backlink.
Sedangkan domain yang gagal masuk peringkat 100 teratas, 55,1% di antaranya tidak memiliki backlink sama sekali.[2]
Artinya, dari beberapa riset di atas website yang memiliki backlink punya kesempatan lebih besar mendapatkan peringkat daripada yang tidak memiliki backlink.
2. Pemilihan Keyword
Keyword atau kata kunci adalah “nyawa” dari konten SEO. Karena itu, sebagus apapun isinya, semuanya akan sia-sia jika pemilihan kata kuncinya kurang tepat. Khususnya jika tidak ada satu orang pun yang mencari kata kunci tersebut.
Kondisi ini mirip ketika Anda membuka warung di tempat yang sangat sepi, seperti di tengah gunung atau hutan. Tidak mungkin ada yang berkunjung ke warung Anda karena tidak ada orang di sana.
Karena itu, pastikan untuk selalu melakukan riset kata kunci. Hal pertama yang bisa Anda lihat adalah volume pencarian, ini merujuk pada jumlah user yang mencari keyword tersebut di mesin pencari pada periode tertentu.
Hanya saja, semakin banyak volume pencarian biasanya semakin ketat pula kompetisi untuk masuk ke halaman pertama. Oleh karena itu, Anda juga perlu memerhatikan keyword difficulty, sesuatu yang merujuk pada tingkat kesulitan untuk lolos halaman satu Google.
Adanya tingkat kesulitan tersebut, membuat search volume tidak bisa dijadikan sebagai rujukan tunggal traffic yang akan masuk ke website Anda.
Jadi perlu diingat meskipun website Anda berada di peringkat satu, tidak ada jaminan mendapatkan traffic organik sesuai search volume.
Supaya lebih jelas, kami berikan contoh hasil riset keyword pada tabel berikut:
Keyword | obat jerawat |
Volume Pencarian | 40.500 |
Keyword Difficulty | 47 (menengah) |
Traffic Website Halaman 1 | 11.144 |
Link Artikel | https://www.halodoc.com/artikel/ini-rekomendasi-5-obat-jerawat-paling-ampuh-di-apotek |
Namun, dalam beberapa kasus traffic organik juga bisa melebihi search volume. Ini bisa terjadi ketika website Anda masuk ke featured snippets atau rich results, konten yang shareability, dan isi konten yang bisa menjawab beberapa pembahasan terkait.
Oleh karena itu, kami berusaha menekankan jika traffic yang masuk ke website tidak selalu berbanding lurus dengan search volume yang mungkin selalu kami sertakan pada layanan riset keyword.
3. Maksud Pencarian (Search Intent)
Meski Anda sudah memiliki/memilih keyword yang tepat dan punya backlink yang banyak, hasilnya tetap tidak akan memuaskan jika isinya tidak sesuai dengan maksud pencarian. Hal ini, karena Google akan tahu kapan user berencana untuk membeli dan kapan user bermaksud untuk hanya mencari informasi.
Misalnya pada keyword “kasur busa terbaik”, pada halaman pertama penuh dengan konten rekomendasi. Alasannya karena user mengetik kata kunci ini untuk mencari informasi dan opsi terbaik dari beberapa pilihan yang ada.
Sedangkan pada keyword “kasur busa”, pada halaman pertama penuh dengan konten selling. Hal ini karena tujuan user saat mencari keyword tersebut kemungkinan besar untuk melakukan pembelian.
Faktanya, Google juga tergila-gila dengan search intent. Jika menurut Google artikel Anda tidak memenuhi maksud dan keinginan user, maka mereka tidak ragu untuk menurunkan rank Anda di SERP.
Google bahkan meminta Anda untuk memperluas pemahaman tentang search intent. Hal ini karena user pasti mengharapkan jawaban yang paling tepat secepat mungkin ketika mereka mencari kata kunci tertentu di mesin pencari. Entah itu ketika user ingin mengetahui, melakukan, atau membeli sesuatu.
Contohnya pada kata kunci “hp Android murah”, ada dua kata yang perlu Anda perhatikan, yaitu “hp Android” dan “murah”. Jadi, pastikan jika daftar rekomendasi yang Anda buat tidak melibatkan jenis hp yang lainnya, seperti hp iOS. Pastikan juga harganya tidak lebih dari harga murah.
Contoh lainnya adalah saat user ingin mencari “cara membuat nasi goreng dengan cepat”. Semakin cepat waktu memasaknya, maka akan semakin besar pula kesempatan artikel untuk mendapatkan ranking baik di SERP halaman pertama. Hal ini karena konten sesuai dengan apa yang user butuhkan.
#Contoh Kasus
Backlinko pernah membuat postingan dengan judul “SEO Strategy Case Study: From #6 to #1 In One Week”. Konten tersebut jelas berkualitas tinggi karena:
- Berasal langsung dari pakar.
- Berisi kiat-kiat dan strategi yang belum ada di konten lainnya.
- Penuh data dan fakta, dengan infografis berbentuk visual yang mudah dicerna.
- Memiliki banyak backlink dari konten lain.
Jadi, secara teori, harusnya konten tersebut menduduki peringkat atas di SERP halaman pertama. Namun faktanya, artikel tersebut terus mandek di halaman kedua selama berbulan-bulan lamanya. Ternyata, ketika ditelusuri, masalahnya datang dari search intent.
Pada saat itu, Backlinko ingin membuat artikel dengan kata kunci “SEO strategy”. Artinya, user yang mencari kata kunci tersebut ingin tahu mengenai strategi yang tepat untuk membuat konten SEO. Namun, artikel dari Backlinko tersebut lebih mengacu pada studi kasus, sehingga tidak sesuai dengan search intent.
Akhirnya, Backlinko merombak konten tersebut menjadi “How to Create an Effective SEO Strategy in 2024”. Konten tersebut jelas lebih sesuai dengan maksud pencarian. Sebab, user ingin mencari kiat-kiat dan strategi SEO yang tepat, bukan fokus ke studi kasus.
Setelah diperbaiki dan disesuaikan dengan maksud pencarian, konten tersebut langsung masuk ke halaman pertama SERP. Bahkan, Google sempat menjadikan artikel tersebut sebagai konten featured snippet.
Padahal, Backlinko hanya merombak artikel agar sesuai dengan search intent saja. Jumlah backlink dan masalah teknis lainnya masih sama seperti konten sebelumnya.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menangkap search intent dari sebuah keyword, misalnya seperti:
- Melihat dan membaca hasil pencarian di SERP halaman pertama, mengingat Google sudah mengkurasinya.
- Melihat bagian “people also ask”, yang merupakan kisi-kisi dari Google tentang search intent. Hal ini karena user seringkali mencari topik tersebut pada keyword yang Anda pilih. Jadi, usahakan untuk menjawabnya di dalam artikel untuk meningkatkan pengalaman user.
4. Performa Website
Terakhir, faktor di luar konten juga dapat berpengaruh pada performa konten Anda, seperti performa website. Karena itu, kehadiran sitemap, site speed, dan komponen lainnya sangat penting bagi sebuah domain.
- Sitemap penting karena Google akan crawling informasi di website Anda melalui peta situs tersebut. Sedangkan dari sisi user, kehadirannya bisa membantu proses pencarian konten di dalam situs. Hal ini membuat mereka bisa mengakses dua atau lebih konten sekaligus.
- Site speed juga tidak kalah penting, mengingat user tidak bertahan lama di situs yang dimuat lambat. Hal ini akan memengaruhi penilaian Google, sehingga Anda akan sulit mendapat ranking atas. User pun tidak akan mau lagi untuk berkunjung ke situs Anda karena alasan ini.
- Berdasarkan hasil penelitian dari Semrush, skor site health juga berpengaruh pada ranking Google. Domain dengan skor site health yang tinggi punya kinerja yang lebih baik di mesin pencari. Domain tersebut juga bisa mempertahankan posisinya di SERP halaman pertama dengan lebih lama.[3]
Pada keempat contoh masalah di atas, Saungwriter hanya bertanggung jawab atas dua hal, yaitu melakukan riset kata kunci dan membuat artikel yang sesuai search intent. Tujuannya untuk membuat konten yang lebih terarah. Sedangkan kedua alasan lainnya berada di luar tanggung jawab kami.
Jadi, memang tidak semua konten buatan tim Saungwriter bisa langsung perform dengan baik, mendapatkan peringkat pertama di laman pencari, atau mendapatkan banyak traffic. Sebab, Anda juga butuh faktor-faktor luar untuk mendorong performa artikel.
Berikut contoh-contoh artikel yang berhasil naik di halaman satu Google (data diambil bulan Oktober 2024):
Masih banyak lagi artikel lainnya, tentu tidak cukup jika kami cantumkan semuanya.
Yang jelas, ibaratnya sebuah rumah, Saungwriter bertugas untuk mengisi rumah Anda dengan furniture yang relevan dan berkualitas baik. Namun, Anda juga perlu memperkuat pondasi bangunan agar rumah tersebut bisa berdiri dengan kokoh dan punya nilai jual.
Apa Itu Investasi SEO dan Mengapa Penting untuk Bisnis Anda?
Fakta-fakta di atas mungkin membuat Anda menjadi ragu apakah investasi SEO itu menguntungkan? Sebenarnya, Anda tidak perlu merasa ragu.
Sebab faktanya, konten blog masih menjadi sumber ROI (Return on Investment) nomor 1. Bahkan, ada sekitar 88% marketer yang bersiap untuk mempertahankan nilai dan meningkatkan investasi mereka di bidang SEO.[4]
Ini bukanlah hal yang aneh, mengingat ada sekitar 5,9 juta pencarian Google per menit, 8,5 miliar per hari, dan 3,1 triliun per tahun pencarian. Selain itu, Google juga menguasai 91,54% pangsa pasar dan sering digunakan sebagai rujukan website.[5]
Karena alasan itulah ada banyak pebisnis yang tertarik untuk mulai berinvestasi di bidang SEO. Sama seperti kebanyakan investasi lainnya, tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.
Keuntungan tersebut bisa berupa visibilitas atau brand awareness dan konversi pada penjualan. Ibaratnya seperti memasang iklan dalam jangka waktu lama namun dengan biaya yang lebih murah daripada iklan tradisional.
Supaya lebih jelas, berikut adalah beberapa studi kasus yang menegaskan bahwa investasi SEO itu penting bagi bisnis!
1. Meningkatkan Brand Awareness & Kredibilitas Brand
Mustahil rasanya untuk sukses berbisnis tanpa ada orang lain yang mengetahui bisnis tersebut. Karena itu, Anda perlu membangun brand awareness atau kesadaran brand. Jadi, masyarakat akan tahu jika bisnis Anda eksis dan bisa diakses.
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk membangun brand awareness, salah satunya adalah dengan SEO. Semakin sering nama brand Anda muncul ketika user mencari kata kunci tertentu di mesin pencari, maka mereka akan semakin familier dengan nama tersebut.
Hanya saja, menjadi brand yang familier tidak akan cukup. Karena itu, Anda juga perlu meningkatkan kredibilitas atau kepercayaan masyarakat pada brand Anda. Sebab, jika melihat dari sudut pandang konsumen, mereka hanya akan percaya pada brand yang sudah kredibel saja.
#Contoh Kasus
Studi kasus ini dialami oleh Airbnb yang merupakan platform penyedia rumah dan kamar sewaan di dunia yang memulai bisnisnya pada tahun 2008. Ada banyak tantangan yang mereka alami salah satunya adalah kurangnya kepercayaan dari tenant maupun konsumen.
Alasannya sederhana, karena pada saat itu orang-orang masih belum tahu ada platform bernama Airbnb. Ketika sudah tahu pun, mereka masih ragu untuk menaruh kepercayaan pada mereka. Hal ini membuat mereka tidak yakin untuk menyewa atau menyewakan rumah di sana.
Managemen Airbnb pun sadar jika membangun brand awareness dan kredibilitas itu penting bagi mereka. Ada banyak cara yang mulai mereka lakukan untuk membangunnya, salah satunya adalah dengan SEO yang terprogram. Mereka mulai membuat konten SEO yang dioptimasi dalam jumlah banyak.
Ada tiga poin penting dari SEO terprogram ala Airbnb, yaitu:
- Mengoptimalkan struktur situs web.
- Membuat konten yang relevan dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan user.
- Membangun backlink yang kuat.
Melalui cara ini, visibilitas brand mulai membaik. Pada awalnya, user mungkin hanya mencari kata kunci “penginapan di [nama kota]”, “villa di [nama kota]”, dan seterusnya sebelum masuk ke platform Airbnb. Namun kini, mulai banyak orang yang mencarinya secara langsung dengan kata kunci “Airbnb”.
Buktinya terlihat pada Google Trend untuk keyword “Airbnb” mengalami kenaikan secara konstan.
Hal yang sama juga berlaku pada jumlah traffic organik pada website Airbnb yang semakin meningkat. Menurut hasil analisis website dari Semrush, Airbnb bisa mendapatkan rata-rata 552.514 traffic organik per bulan.
Hal ini membuat Airbnb menjadi salah satu platform penyedia rumah dan kamar sewaan yang sukses di antara para kompetitornya.
Dari contoh kasus ini, kami berharap Anda bisa memahami bagaimana SEO dapat meningkatkan kepercayaan konsumen. Namun, perlu diingat prosesnya harus telaten. Untuk perusahaan sebesar Airbnb mereka saja perlu waktu 2-3 tahun baru mendapatkan traffic yang stabil.
2. Membantu Tingkatkan Performa Bisnis
Jika jumlah traffic organik terus meningkat, itu artinya ada semakin banyak user yang membaca konten artikel di website Anda. Bagi artikel yang berorientasi pada penjualan atau selling, kemungkinan untuk mendapatkan konversi jelas akan lebih besar.
Berdasarkan statistik, ada sekitar 21% konten di Google yang berorientasi pada penjualan di semua bidang bisnis. Sedangkan yang mendominasi adalah konten edukasi dengan jumlah 74%. Terakhir, ada 5% konten report atau laporan.[5]
Pada 21% konten penjualan tersebut, rata-rata ada 2,3% konversi yang berasal dari artikel blog dan 2,4% dari landing page.[5]
Jadi, ada kemungkinan konten yang Anda buat bisa convert ke penjualan. Hanya saja, untuk sampai ke sana, Anda perlu membangun strategi dan rencana yang matang. Hal ini jelas tidak bisa dibangun dalam satu atau dua hari.
“Penting untuk Anda catat jika SEO bukanlah solusi instan. SEO merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan strategi tepat dan rencana matang.”
Karena itu, Anda tidak bisa hanya sekadar membuat konten artikel dan membiarkannya begitu saja. Namun, Anda juga harus merawatnya.
Ibaratnya seperti ketika Anda menanam pohon. Hasilnya jelas tidak akan terlihat secara instan. Anda perlu memberi pupuk dan menyiramnya secara rutin agar pohon tersebut bisa tumbuh dengan baik. Pada akhirnya, pohon tersebut bisa memberikan keuntungan di masa depan dalam jangka panjang.
SEO adalah permainan jangka panjang, sesuai dengan pepatah “meskipun pelan yang penting menang”. Kuncinya adalah sabar dan mau menunggu. Berkaca pada kasus Airbnb, implikasi SEO yang dijalankan dengan baik telah terbukti membantu bisnis berkembang pesat.
Apakah Investasi SEO Anda Sudah Sama dengan Kompetitor?
Berdasarkan penelusuran Ahrefs untuk semua halaman terindeks (kurang lebih 14 miliar halaman), 96,55% di antaranya tidak mendapatkan traffic dari Google. Sedangkan sisanya mendapatkan 1-1000 kunjungan.
Ada juga yang bisa mendapatkan lebih dari 1000 kunjungan per bulan, namun persentasenya hanya 0,07% atau 9,8 juta halaman saja.[6]
Dari domain dengan 0-1000 traffic dengan domain di atas 1000 traffic Anda dapat melihat gap di sana.
“Kompetitor mungkin sudah berinvestasi lebih besar dalam SEO, dan Anda harus memahami gap ini.”
Gap di sini bisa berupa:
- Jumlah konten yang lebih banyak.
- Backlink yang lebih kuat dan berkualitas.
- Design website yang lebih responsive.
- Pemeliharaan website yang lebih baik.
- Kepercayaan dari user yang lebih tinggi karena sudah eksis di waktu yang lebih lama.
Gap di sini juga bisa berupa jumlah modal untuk investasi. Misalnya, Anda hanya memiliki modal sebesar Rp10 juta. Namun, kompetitor Anda adalah sebuah perusahaan besar yang memiliki modal lebih dari Rp100 juta.
Contohnya, dengan modal itu, Anda mungkin hanya bisa mendapatkan layanan riset kata kunci dan SEO campaign selama 1-2 bulan saja. Namun, kompetitor dengan modal yang lebih besar bisa mendapatkan layanan riset kata kunci dan campaign SEO jangka panjang yang lebih terarah.
Modal lainnya bisa mereka kucurkan untuk membangun backlink dan memelihara website agar punya performa yang lebih baik. Kondisi ini jelas membuat Anda lebih sulit bersaing.
Ibaratnya seperti ketika membuka sebuah restoran. Modal Anda hanya cukup untuk membangun bangunan restoran yang sederhana. Menu Anda sudah berkualitas, namun pilihan menunya masih sangat terbatas.
Sedangkan kompetitor Anda punya modal yang jauh lebih besar. Dengan modal tersebut, kompetitor Anda bisa membangun bangunan restoran yang lebih kokoh, nyaman, dan penuh estetika. Mereka juga punya menu yang enak dan berkualitas, namun dengan pilihan menu yang lebih banyak.
Jadi, apakah investasi SEO Anda sudah cukup untuk bersaing dengan kompetitor?
“Kehadiran kompetitor yang kuat juga dapat memengaruhi performa konten Anda. Anda perlu strategi dan rencana yang lebih matang untuk dapat bersaing dan menyaingi posisi kompetitor di mesin pencari.”
Cara Mengetahui Kompetitor di SEO dan Kenapa Penting untuk Bisnis
“Kompetitor merujuk pada bisnis atau domain lain yang punya niche atau target pasar sama seperti Anda.”
Misalnya jika bisnis Anda bergerak di bidang traveling, maka beberapa kompetitor Anda adalah Traveloka, Klook, dan Tripadvisor. Pada bidang kesehatan, Halodoc, Alodokter, dan Klikdokter adalah beberapa contoh kompetitor Anda.
Beberapa domain di atas termasuk bisnis dengan modal besar yang berinvestasi di bidang SEO. Hal ini membuat domain-domain tersebut hampir selalu muncul di halaman pertama saat Anda mencari kata kunci yang berkaitan dengan topik traveling atau kesehatan.
Lalu, bagaimana cara menganalisis bisnis kompetitor? Berikut adalah langkah-langkahnya!
1. Kenali Kompetitor Langsung vs Kompetitor SEO
Ada dua jenis kompetitor yang akan Anda temui ketika berbisnis, yaitu pesaing langsung dan pesaing SEO. Pesaing langsung adalah jenis kompetitor yang menjual produk yang sama dengan produk Anda. Misalnya jika Anda menjual produk skincare, kompetitor Anda juga menjual skincare.
Sedangkan pesaing SEO adalah kompetitor yang hanya membuat konten dengan topik yang sama seperti Anda. Namun, mereka tidak menjual produk yang sama.
Contohnya, Anda membuat konten “rekomendasi skincare untuk flek hitam” karena punya produk yang bisa mengatasi masalah tersebut. Pesaing SEO Anda juga membuat konten yang sama, namun mereka tidak memproduksi produk skincare tersebut secara langsung.
“Anda tidak boleh hanya fokus pada kompetitor langsung saja, Anda juga memperhitungkan kompetitor SEO agar performa konten bisa lebih maksimal.”
2. Analisis SERP
Jika Anda masih belum tahu siapa kompetitor Anda, cara yang paling mudah adalah dengan menganalisis SERP. Caranya pun mudah, Anda hanya perlu mengetik kata kunci tertentu yang berkaitan dengan bisnis Anda di mesin pencari.
Misalnya bisnis Anda bergerak di bidang skincare. Anda bisa mencoba mencari kata kunci “skincare untuk kulit berjerawat” dan lihatlah konten apa yang muncul di SERP halaman pertama. Anda akan menemukan konten artikel dari situs Farmaku, Sephora, Ponds, dan seterusnya.
Kemudian, pada kata kunci “skincare untuk kulit kering”, Anda akan menemukan konten artikel dari situs Hello Sehat, Khaf, Annesa, dan seterusnya.
Berdasarkan kedua contoh tersebut Anda dapat menyimpulkan jika kompetitor Anda di bidang SEO adalah:
- Farmaku
- Sephora
- Hello Sehat
Sedangkan kompetitor langsung sekaligus kompetitor SEO Anda adalah:
- Ponds
- Kahf
- Annesa
3. Manfaatkan Alat Bantu SEO untuk Menganalisis Kompetitor
Selain mengetahui gambaran umum tentang kompetitor melalui SERP, Anda dapat menganalisis investasi SEO mereka dengan lebih jauh. Caranya yaitu dengan memanfaatkan alat bantu SEO seperti Ahrefs, Semrush, dan lain-lain.
Misalnya Anda ingin melihat performa domain Hello Sehat dengan menggunakan Semrush. Anda hanya perlu memasukkan domain mereka ke tools pencarian.
Hasilnya, situs Hello Sehat mendapat traffic organik sebanyak 13,4 juta kunjungan dengan 1,4 juta keywords. Mereka juga punya sekitar 894.000 backlink.
Selain itu, Anda juga bisa menemukan keyword apa saja yang mendapatkan traffic paling banyak serta posisi rata-rata di SERP.
Informasi lain seperti jenis search intent kata kunci, branded dan non-brand traffic juga bisa Anda analisis dengan menggunakan tools ini.
Pun begitu dengan data tentang kompetitor utama website dan peta kompetisi, sehingga Anda bisa punya gambaran lebih banyak soal siapa kompetitor Anda.
4. Eksplorasi Media Sosial
Terakhir, Anda bisa mengeksplorasi media sosial. Hal ini karena keberhasilan di media sosial seringkali memengaruhi keberhasilan mereka di SEO.
Sebenarnya, pengaruh ini tidak bekerja secara langsung. Konten Anda tidak akan tiba-tiba masuk ke SERP halaman pertama meskipun Anda punya pengaruh yang besar di media sosial.
Namun, Anda bisa membagikan konten ke media sosial untuk mendapatkan traffic yang lebih banyak. Selain itu, media sosial juga bisa menjadi backlink untuk memperkuat posisi konten Anda di SEO.
Masyarakat awam juga akan lebih percaya pada brand yang punya eksistensi baik di media sosial. Mereka akan berpikir “oh, saya pernah mendengar brand A dan percaya pada mereka” sebelum pada akhirnya mengklik konten SEO di website Anda.
Hal yang sama juga berlaku untuk kompetitor. Karena itu, Anda perlu tahu seberapa kuat pengaruh brand mereka di media sosial. Anda beberapa jenis medsos yang bisa diperiksa, seperti Instagram, Twitter (X), Facebook, TikTok, LinkedIn, dan lain-lain.
Mindset Investasi SEO yang Tepat untuk Sukses Jangka Panjang
Setelah memahami apa itu investasi SEO, faktor yang memengaruhi performa artikel, serta kompetisi dan kompetitor, Anda perlu tahu mindset yang tepat ketika mulai berinvestasi. Hindari mindset bahwa artikel akan langsung perform dan masuk SERP halaman pertama sesaat setelah Anda menguploadnya.
“SEO bukan soal solusi cepat dan instan, namun tentang komitmen jangka panjang.”
Ketika mulai berinvestasi di bidang SEO, tanamkan mindset bahwa Anda perlu waktu dan effort besar hingga performa konten bisa memberikan hasil maksimal. Anda juga perlu memiliki kesabaran dan keuletan sebelum bisa mencapai hasil yang diinginkan.
Hal yang tidak kalah penting adalah memiliki strategi SEO yang tepat serta komitmen jangka panjang. Jumlah artikel memang penting, namun pastikan jika Anda tidak hanya fokus ke sana. Anda juga perlu memiliki konten berkualitas tinggi dan relevan antara satu dengan yang lain.
Selain itu, jangan lupakan faktor di luar konten seperti backlink dan kualitas domain. Hal ini mengingat kedua faktor tersebut juga sangat penting dalam performa konten SEO. Pemeliharaan web dan pembaharuan konten pun tidak boleh Anda lupakan agar tetap mendapatkan posisi tinggi di SERP.
Sebagai agensi penyedia konten dan partner strategi SEO, Saungwriter selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi Anda.
Hanya saja, kami tidak bisa menjamin artikel tersebut akan langsung nangkring di SERP halaman pertama. Sebab, konten yang berkualitas saja tidak cukup untuk mendukung performa web atau konten Anda.
Maka dari itu, pastikan mindset investasi SEO Anda sudah tepat untuk sukses jangka panjang. Anda dapat membuat rencana yang matang, menerapkan strategi SEO secara berkelanjutan, berkomitmen untuk terus membuat konten yang berkualitas, dan sabar hingga effort Anda berbuah kesuksesan.