Semua pakar SEO sepakat bahwa konten pilar memberikan efek positif bagi perkembangan website.
Akan tetapi, ada sedikit salah kaprah dalam pemahaman tentang artikel pilar di kalangan masyarakat awam, yaitu bahwa ia harus berbentuk paket.
Beberapa kali customer kami bertanya apakah harus memesan dalam paket jika ingin menggunakan jasa penulis artikel pilar.
Untuk itu, artikel kali ini akan mengulas dengan lengkap tentang:
- Apa itu artikel pilar;
- Struktur dan jenis konten pilar;
- Mengapa konten pilar penting bagi website Anda;
- Langkah-langkah praktis menulis dan membangun pillar page di website Anda; serta
- Tips pakar dalam menerapkan strategi pillar content untuk website Anda.
Bagian 1
Dasar-Dasar Konten Pilar
Di bagian ini, saya akan membantu Anda memahami tentang dasar-dasar konten pilar. Ini akan sangat membantu, terutama jika Anda masih baru mengenal hal ini.
Jika Anda merupakan penulis berpengalaman, Anda bisa melewati bagian ini dan langsung ke panduan praktis menulis atau tips lanjutan dari pakar.
Daftar Isi Artikel
ToggleApa Saja Ciri-Ciri Artikel Pilar?
Pada dasarnya, semua istilah tersebut merujuk pada konten dengan ciri-ciri:
- membahas sebuah topik secara mendasar dan informatif;
- pencarian stabil atau evergreen (tidak tergantung tren atau musiman);
- memberikan insight, value, dan panduan praktis di bidang tersebut;
- menjawab kebutuhan atau pertanyaan pembaca dengan memuaskan;
- memiliki panjang lebih dari 2000 kata.
Ciri-ciri tersebut menjadi kunci yang harus selalu Anda pertimbangkan saat menulis jenis konten ini.
Apa itu Artikel Pilar?
Artikel pilar adalah konten yang mengulas secara lengkap, mendasar, dan informatif mengenai suatu topik dan memiliki kemungkinan untuk dikembangkan lebih jauh.
Istilah yang sama sering digunakan antara lain konten pilar (pillar content), halaman pilar (pillar page), atau konten landasan (cornerstone content).
Struktur Konten Pilar
Pilar berarti tiang atau penyangga. Maka dari itu, Anda bisa membayangkan konten pilar sebagai sebuah tiang yang menyangga website Anda.
Dalam penerapan praktisnya, terdapat 2 struktur konten pilar.
Pertama, Resource Pillar Page yang menggunakan hyperlink sebagai penghubung antara topik dan sub-topiknya.
Kedua, 10x Pillar Page yang menjadikan sub topik sebagai body dari artikel pilar itu sendiri.
Untuk lebih jelasnya, kita bisa menggunakan website Saung Writer sebagai contoh.
Sebagai penyedia jasa penulis artikel profesional, Saung Writer menyediakan layanan penulisan artikel SEO, Copywriting, Jurnalistik, dan sebagainya. Masing-masing topik tersebut bisa membentuk sebuah pillar atau cornerstone dari konten website Saung Writer.
Lantas, apa saja sub-topik yang bisa dibahas dari masing-masing topik tersebut? Di antaranya seperti pada tabel berikut.
SEO | Copywriting | Jurnalistik |
Apa itu SEO Mengapa SEO penting Bagaimana menerapkan SEO di website Panduan menulis artikel yang SEO friendly | Apa itu Copywriting Pentingnya copywriting dalam bisnis Bagaimana menerapkan copywriting yang efektif untuk pemasaran | Apa itu penulisan jurnalistik Mengapa sebuah peristiwa layak menjadi berita Panduan menulis dengan prinsip jurnalistik |
Selanjutnya, masing-masing subtopik juga dapat menjadi pilar bagi topik yang lebih besar. Hubungannya bisa dalam bentuk hyperlink atau body seperti ilustrasi berikut.
Contoh Artikel Pilar
Salah satu website dengan pillar content terbaik adalah Backlinko.com oleh Brian Dean.
Meski mengambil niche SEO dan marketing yang sangat kompetitif, blog pribadinya berhasil bersaing dengan banyak nama besar seperti Hubspot, Ahrefs, dan lain-lain.
Salah satu alasannya adalah kualitas konten pilar yang ia miliki.
Meski jarang memposting artikel baru (bisa 1 bulan sekali), tapi setiap konten yang ia miliki merupakan artikel pilar yang sangat baik.
Contoh 10x pillar page yang ia miliki: Email Marketing Guide.
Artikel ini terdiri atas 8 chapter dengan lebih dari 100 ilustrasi dan jumlah kata di atas 6.000.
Selain itu, ada juga contoh cornerstone pillar dalam bentu hub sebagai resource pillar page: Content Marketing Hub.
Artikel ini terdiri atas 6 topic cluster, yang masing-masing terdiri atas beberapa artikel pilar.
Jenis Konten Pilar
Dalam penerapan praktis di lapangan, jenis artikel pilar bisa bermacam-macam. Namun, yang paling umum digunakan adalah 5 jenis berikut.
- “What is” Content, yaitu konten yang mengulas tentang suatu topik secara lengkap. Biasanya dilengkapi dengan contoh, ciri, dan sebagainya. Contoh: What is Pillar Page dari Hubspot
- “Guide” Content, yaitu konten yang memberikan panduan dasar mengenai suatu topik. Biasanya diperuntukkan untuk pemula di bidang yang sedang menjadi pembahasan. Contoh: Content Marketing 101 dari Saung Writer.
- “How to” Content, yaitu konten yang berisikan petunjuk praktis, langkah demi langkah, dan detil untuk melakukan sesuatu. Biasanya ditujukan bagi yang sudah memiliki pengetahuan dasar di suatu bidang dan lebih spesifik. Contoh: How to Build a Go-to Market Strategies in 8 Steps dari Ahrefs.
- “Report & Case Study” Content, yaitu konten yang membahas penerapan strategi atau teknik dalam bentuk studi kasus dan report. Contoh: Studi Kasus Optimasi Website Bisnis dari Saung Writer,
- “List” Content, yaitu konten yang berisikan daftar di topik tersebut. Bisa dalam bentuk round up, Best of, atau daftar lengkap (complete list). Contoh: 15 Email Personalization Techniques That Work dari Neil Patel.
Bagian 2
Mengapa Konten Pilar itu Penting?
Sampai sini, Anda mungkin sudah menyadari alasan kenapa konten pilar itu penting bagi sebuah website bisnis.
Namun, untuk lebih memperjelas manfaat artikel pilar bagi sebuah website, berikut adalah detailnya.
#1. Memberikan Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik
Misalkan, Anda ingin mempelajari tentang copywriting yang efektif. Apakah Anda lebih suka mempelajarinya dengan:
- membuka website yang berbeda-beda untuk mempelajari masing-masing sub topik seperti headline, intro, metode copywriting, dan optimisasi konversi?; atau
- terpusat, lengkap, dalam 1 website?
Tentunya jika semua materi secara lengkap terkumpul dalam sebuah halaman website, akan jauh lebih memudahkan Anda untuk mempelajarinya.
Dengan demikian, jelas bahwa konten pilar memberikan user experience yang lebih baik.
#2. Mendapatkan Backlink dan Social Shares
Karena volumenya yang panjang dan isinya yang lengkap, konten pilar cenderung menonjol (stand out) daripada konten lain.
Terlebih lagi, artikel pilar sering didukung dengan data yang kuat serta infografis yang menarik. Keunggulan ini membuatnya lebih mudah mendapatkan backlink serta social shares.
#3. Meningkatkan Trafik dari Mesin Pencari
Ranking teratas Google cenderung mendapatkan trafik yang lebih besar. Faktanya, hanya 0,78% klik yang berasal dari halaman ke-2 hasil pencarian (SERP).
Lebih lagi, urutan 5 teratas mendominasi dengan mendapatkan 67,60% total klik. Ini berarti, artikel pilar akan memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan trafik dari Google.
#4. Mendapatkan Trafik yang Stabil
Topik bahasan dalam artikel pilar biasanya merupakan keyword yang evergreen. Dengan kata lain, jumlah pencarian tentang topik tersebut cenderung stabil dari masa ke masa.
Artinya, Anda akan mendapatkan trafik yang stabil dari mesin pencari. Yang perlu Anda lakukan adalah membuat konten yang luar biasa di awal dan meng-update sesekali waktu.
#5. Meningkatkan Google Ranking
Update terbaru Google menempatkan pengalaman pengguna sebagai salah satu faktor utama yang menentukan ranking di halaman pencarian.
Karena itu, artikel pilar yang rerata memiliki panjang di atas 2.000 kata cenderung memberikan hasil yang lebih baik di mesin pencarian.
Beberapa alasannya karena:
- pengunjung menghabiskan waktu lebih banyak di website Anda; dan
- mengurangi bounce rate (rerata mental/keluarnya pengunjung) dari halaman website Anda.
Dengan durasi sesi yang lebih lama dan bounce rate yang lebih kecil, Google mempertimbangkan artikel Anda memberikan manfaat kepada pengguna.
Selain itu, konten pilar akan meningkatkan skor EAT (expertise, authoritative, and trustworthiness). Efeknya, akan menempatkan artikel Anda di urutan teratas hasil pencarian.
Bagian 3
Panduan Menulis Artikel Pilar
Setelah memahami pentingnya manfaat konten pilar bagi website, saatnya menerapkan strategi pillar content di website Anda.
Bagian ini akan memandu Anda langkah demi langkah untuk merencanakan dan membuat artikel pilar Anda.
#1. Memilih Topik untuk Konten Pilar Anda
Cara terbaik untuk menulis artikel pilar bukanlah memulai dari keyword, melainkan dari topik.
Anda bisa mendapatkan topik yang relevan dengan bidang Anda dari mengidentifikasi target market atau persona audiens Anda.
Sebagai contoh: target market saung writer adalah pemilik bisnis yang ingin mendapatkan atau meningkatkan profit melalui website atau digital marketing.
Dengan demikian, topiknya bisa seputar pemasaran melalui website, content marketing, copywriting, dan lain sebagainya.
Topik yang diambil harus tidak terlalu sempit sehingga memiliki ruang untuk penjelasan lebih lanjut, tapi juga tidak terlalu besar sehingga menghilangkan fokus pembaca.
Dalam contoh tersebut, kita akan mengambil copywriting.
Untuk memvalidasi bahwa topik ini layak diangkat, kita dapat menuju ke Google Trends dan melihat bagaimana rerata volume pencariannya per bulan.
Ternyata sangat stabil dengan skor rerata di atas 50. Artinya, topik copywriting layak menjadi sebuah cornerstone dalam website Saung Writer.
#2. Menentukan Sub-topik dan Keyword dari Artikel Pilar
Setelah menemukan topik, selanjutnya adalah menentukan sub-topik yang membentuk topik tersebut.
Cara terbaik mendapatkan sub-topik adalah dari long tail keyword yang berkaitan dengan topik utama. Untuk ini, Anda dapat menggunakan tools riset keyword gratis seperti: Google Suggest dan Google Related Search.
Misal, ketikkan topik yang akan dibuat konten pilarnya. Di sini, saya masukkan keyword “copywriting’ di kolom pencarian Google, lalu memberikan spasi tanpa menekan tombol “Enter”.
Hasilnya, Google akan memberikan rekomendasi pencarian alternatif yang menggunakan keyword tersebut.
Variasi lainnya, Anda dapat menambahkan spasi di depan kata “copywriting”. Hasilnya, rekomendasi Google Suggest akan memiliki variasi yang berbeda. Catat saja semuanya.
Selanjutnya, lihat di bagian paling bawah dari halaman hasil pencarian. Di sana, terdapat beberapa variasi keyword lainnya yang masih berkaitan dengan topik utama. Catat juga keyword tersebut.
#3. Menyusun Outline Artikel
Sekarang, Anda telah mengoleksi beberapa long tail keyword yang berkaitan dengan copywriting. Langkah, selanjutnya adalah menyusun outline dari keyword-keyword tersebut.
Untuk outline, Anda tidak harus menuliskannya dalam bentuk keyword, melainkan dalam bentuk topik.
Misalnya, keyword “copywriting adalah” dapat Anda masukkan ke dalam sub-topik “Mengenal Copywriting”. Begitu juga dengan keyword “brand copywriting”, dapat menjadi bagian dari sub-topik “Jenis-Jenis Copywriting”.
Dari sini, Anda dapat menyusun mind map untuk dapat mendapatkan inspirasi sub-topik apa saja yang kurang dan perlu ditambahkan.
Mindmap akan memudahkan Anda mereview, menambah, dan mengurangi sub-topik agar bahasan tetap relevan dan menyenangkan.
Setelah itu, tinggal menyusunnya dalam bentuk outline yang siap dieksekusi menjadi artikel.
#4. Menulis Konten Pilar yang Super
Melihat dari jumlah kata yang mencapai ribuan, artikel pilar bisa jadi siksaan baru bagi pembaca jika isi dan tampilannya seadanya.
Untuk itu, Anda mutlak perlu menggunakan header, ilustrasi, bullet, numbering, spasi, tabel, dan elemen keterbacaan lainnya.
Selain itu, agar konten Anda unik, informatif, dan bernilai bagi pembaca, dukungan data dan contoh yang kredibel juga perlu menjadi bagian dari konten Anda.
Supaya artikel pilar yang Anda tulis berkualitas, Anda bisa mengikuti “Panduan Menulis Konten yang Super Nampol” dari tim Saung Writer.
#5. Melengkapi Referensi, Tautan, dan Internal Link
Tahap akhir adalah melengkapi referensi, tautan, dan link antar cluster dalam topik Anda.
Referensi dalam bentuk tautan ke luar akan menambah kredibilitas dari tulisan Anda. Anda juga dapat mengatur bentuk tautan do follow atau no follow sesuai keterkaitan dengan topik.
Selanjutnya, internal link antara cluster dan main topik akan memudahkan robot Google memahami konteks dan relevansi dari konten Anda. Terutama jika konten pilar Anda menggunakan model topic cluster.
Adapun jika menggunakan model pillar page, Anda bisa mengatur tautan untuk menuju bagian lainnya di halaman yang sama.
Jika Anda menggunakan WordPress, maka caranya dengan memberikan tautan berdasarkan nama ID anchor.
Letakkan cursor pada chapter tertentu di konten Anda. Kemudian, pada halaman Edit Postingan, klik icon pengaturan > tindak lanjut.
Pada kolom Anchor html, isikan nama bagian sesuai dengan petunjuk, tanpa spasi.
Selanjutnya, buat link seperti biasa. Tapi sebagai halaman tujuan, tulis tagar_ID Anchor (tanpa spasi).
Bagian 4
Tips Membangun Konten Pilar yang Efektif
Bagian ini berisi tips yang membantu Anda menerapkan strategi pillar content yang efektif untuk website Anda.
Dengan menerapkan tips-tips berikut, potensi strategi konten pilar Anda untuk sukses (meraih ranking atas Google serta meningkatkan user experience dan otoritas brand) semakin besar.
#1. Selalu Memulai dari Audience’s Persona
Artikel pilar sama sekali bukan tentang panjang pendeknya artikel atau banyak sedikitnya jumlah kata, melainkan seberapa efektif dan memuaskannya bagi audiens Anda.
Untuk itu, dalam menggunakan strategi ini, selalu ingat bagaimana persona dari audiens Anda.
Persona ini bukan hanya tentang demografis seperti usia, lokasi, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Lebih lagi, tentang masalah dan kebutuhan mendesak yang membutuhkan jasa/produk Anda sebagai solusinya.
#2. Mulai dengan 10x Pillar Page
Menyusun resource pillar page dari awal akan menyita banyak waktu, tenaga, dan pikiran. Alih-alih, Anda dapat memulai dengan menerbitkan sebuah halaman 10x pillar page.
Cara ini akan membuat pikiran dan sumber daya Anda fokus setahap demi setahap.
Selanjutnya, Anda dapat menulis 10x pillar page lainnya dan membuatnya menjadi custer dari artikel pilar utama.
Ini pula yang kami sampaikan kepada banyak pelanggan yang bertanya apakah memesan artikel pilar harus dalam paket. Jawabannya adalah tidak harus.
#3. Promosikan Konten Anda
Anggap Anda sudah membuat artikel pillar yang lengkap. Tentunya akan butuh waktu untuk terindeks oleh Google dan mendapatkan ranking tinggi sesuai harapan Anda.
Untuk mempercepat hal tersebut, Anda perlu mempromosikan konten Anda.
Semakin baik Anda mempromosikan konten Anda, semakin cepat dan tahan lama hasil dari konten yang Anda buat.
#4. Update dan Promosi Lagi
Tidak ada kata selesai untuk sebuah konten. Seiring perkembangan ilmu dan peradaban, selalu ada perubahan baru dalam kehidupan.
Oleh karena itu, secara berkala, Anda perlu memperbarui (update) artikel Anda. Berikan data dan insight terbaru, juga strategi dan teknik yang lebih relevan saat ini.
Berapa lama konten perlu diupdate?
Anda bisa memperbarui setiap 1 bulan, 3 bulan, atau ketika ada pembaharuan. Bila perlu, Anda juga bisa membuat pembaruan tersebut sebagai artikel baru dalam bentuk cluster dari artikel yang lama.
Yang penting, kapanpun Anda melakukan pembaharuan, jangan lupa untuk memberikan notifikasi kepada subscriber Anda dan mempromosikannya lagi.
Dengan demikian, posisi artikel Anda di halaman hasil pencarian akan lebih stabil dan aman.
Simpulan
Kini, Anda telah memahami tentang apa itu sebenarnya artikel pilar, bagaimana strukturnya, apa saja manfaatnya, serta cara untuk membangun konten pilar.
Saatnya untuk memanfaatkannya untuk website Anda.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar penerapan strategi pillar content, Anda bisa menyampaikannya di kolom komentar.
Jika Anda butuh bantuan jasa penulis artikel pilar untuk membangun konten di website Anda, Saung Writer dapat menjadi partner terbaik Anda.
Baca juga bagaimana kami melakukan optimasi website bisnis di niche kesehatan yang kompetitif dan berhasil menempati halaman 1 Google dalam 3 bulan.
Semoga bermanfaat.