Ini adalah panduan cara riset pasar lewat media sosial untuk bisnis. Jika Anda punya bisnis, dan target market Anda aktif di media sosial, maka penting untuk membaca panduan ini.
Artikel ini akan mengulas:
- Apa itu riset pasar di media sosial?
- Apa saja tujuan dan manfaat/keuntungannya?
- Bagaimana langkah cara riset pasar online melalui media sosial, step by step?
- Tips praktis dan aplikatif dengan contoh penerapannya pada bisnis.
Mari kita bahas.
Daftar Isi Artikel
ToggleApa itu Riset Pasar di Media Sosial?
Riset pasar adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan informasi yang berkaitan dengan pasar dan pelanggan.
Tujuannya, supaya Anda dapat dengan memahami lebih baik tentang pasar, pelanggan, kompetitor, dan tren Setelah itu, Anda akan bisa mengambil keputusan bisnis yang tepat.
Jadi, manfaat riset pasar, Anda bisa tahu:
- pelanggan saya butuh apa? Apa masalah mereka. dan harapannya?
- produk atau jasa seperti apa yang mereka cari buat menyelesaikan masalah mereka?
- bisakah produk atau jasa yang saya luncurkan diterima pasar?
- kira-kira, harga yang pas untuk produk atau jasa saya berapa? yang kompetitif tapi tetap cuan?
- segmen mana yang cocok untuk produk atau jasa saya?
- bagaimana biar brand saya lebih menonjol dari kompetitor?
- strategi marketing macam mana yang bakal efektif buat target market saya?
- bagaimana pendapat pelanggan tentang produk atau jasa saya? apakah mereka puas?
- bagaimana saya bisa meningkatkan produk atau jasa saya, sesuai harapan pelanggan?
Semua pertanyaan tersebut akan terjawab dengan Anda melakukan riset pasar. Jadi, teruskan baca artikel ini sampai selesai.
Kenapa Perlu Riset Pasar Lewat Media Sosial?
Karena powerful. Terutama kalau Anda bandingkan dengan riset pasar konvensional, yang door to door, atau pakai telepon.
Ini alasannya.
- Cepat. Anda bahkan bisa dapat hasilnya real-time. Keluhan dan feedback pelanggan bisa Anda lihat dan respon langsung.
- Jangkauan luas. Hampir setiap orang punya media sosial. Anda, termasuk market Anda. Tak terbatas pula dengan lokasi.
- Murah. Daripada Anda langsung menurunkan tim riset pasar door to door, pastinya bakal mahal. Pakai media sosial lebih murah.
- Sekalian bangun trust & loyalty. Pelanggan senang dapat respon Anda. Terasa personal, dekat. Jadi, nggak akan tertikung oleh kompetitor.
Cara Riset Pasar di Media Sosial
Tergantung tujuan Anda, caranya bisa berbeda. Sekarang, apakah tujuan Anda riset pasar di sosmed ini untuk:
- paham kelakuan (behavior) dan keinginan (preferences) pelanggan
- tahu tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan
- menguji dan validasi ide produk atau jasa baru yang akan launching
- tahu tren dan kesempatan apa yang ada di niche Anda
- tahu performa dan strategi kompetitor di media sosial
- meningkatkan performa dan strategi marketing Anda sendiri?
Kita akan bahas cara melakukannya satu demi satu.
Tapi, sebelumnya, Anda perlu satu hal berikut.
Kenali Target Market Anda di Media Sosial Mana
Setiap sosial media punya karakteristik tersendiri.
Contoh: kalau bisnis Anda di B2B (business to business), maka cocoknya di LinkedIn, Twitter, Youtube, atau Slack. Karena orang profesional kumpul di sini.
Kalau bisnis Anda B2C (business to consumer) yang langsung jualan ke end user, maka cocok riset pasarnya di Facebook, Instagram, Tiktok, Pinterest. Karena banyak pengguna produk/jasa langsung di sini.
Karena itu, sangat penting untuk punya persona dari customer Anda.
Misal, Anda punya bisnis jasa pasang sel surya di rumah-rumah. Kira-kira, persona market Anda seperti ini.
- Demografi: usia 35-65 tahun, memiliki pendapatan yang baik, dan peduli tentang lingkungan dan efisiensi biaya.
- Lokasi: daerah dengan tingkat cahaya matahari yang tinggi dan konsumen yang peduli tentang lingkungan.
- Minat: teknologi hijau, lingkungan, dan efisiensi biaya.
- Perilaku belanja: cenderung membeli instalasi sel surya sekali dan memilih pembayaran dalam jangka waktu (kredit) dan pengiriman yang cepat dan profesional.
Bandingkan dengan user persona dari masing-masing platform media sosial. Kemudian, buat seperti apa persona dari target market Anda. Contohnya seperti ini.
Dari sini, Anda tahu di mana untuk melakukan riset pasar dan promosi produk sel surya Anda biar efektif dan efisien, yaitu Facebook, Twitter, Instagram.
Riset Perilaku dan Minat Pelanggan di Media Sosial
Medsos biasanya sudah punya alat sendiri yang bisa kita pakai untuk riset. Misal, untuk riset perilaku dan minat pelanggan, bisa pakai:
- kolom pencarian,
- hashtag,
- analytic (likes, comments, share)
- grup atau komunitas.
Contoh praktisnya, untuk riset pasar bisnis jasa sel surya di Facebook, gunakan kolom pencarian “sel surya” atau ”solar panel”.
Lihat postingan yang mendapatkan banyak engagement. Baca komentar-komentar yang ada di sana. Kita mungkin menemukan kebutuhan pelanggan atau inspirasi pasar di sana.
Dari sini, kita bisa menyiapkan paket solar panel yang cocok serta target pasarnya.
Kita juga bisa gabung ke komunitas atau grup solar panel. Cari yang anggotanya banyak, dengan postingan rutin.
Riset Loyalitas dan Kepuasan Pelanggan
Paling mudah, Anda cari brand mention di kolom pencarian. Ketikkan “review” + brand Anda.
Jika ada pelanggan yang membuat review, positif maupun negatif, Anda akan menemukannya.
Atau, bisa juga dengan memantau kolom komentar dari postingan Anda. Biasanya, pelanggan yang memiliki masalah dengan produk atau jasa Anda akan berkomentar di sana.
Bisa juga menemukan komentar review positif, meski jarang. Ini bisa jadi salah satu social trust yang meyakinkan bagi calon pelanggan lainnya.
Tes, Validasi, dan Launching Produk Baru di Media Sosial
Ada 4 tahap untuk melakukan ini lewat medsos.
Pertama, Anda posting di akun media sosial bisnis Anda. Lihat bagaimana reaksi dan masukan dari follower Anda.
Atau, bisa juga Anda posting info bocoran produk baru dan launchingnya di grup atau komunitas. Cek juga reaksi dan masukan dari anggota komunitas.
Kedua. buat prototype produk atau layanan Anda. Gunakan saran dan masukan yang Anda dapat di tahap pertama.
Setelah prototype jadi, Anda bisa memberikan akses gratis terbatas calon pelanggan dan minta review. Ini mudah kalau produknya jasa.
Kalau produknya barang, pilih beberapa micro influencer, tawarkan untuk mencoba produk Anda dan memberikan review.
Review negatif? perbaiki produk. Review positif? Umumkan tanggal launchingnya.
Riset Tren dan Kesempatan di Niche Anda
Setiap media sosial punya fitur untuk pencarian hal yang lagi trending saat ini.
Contoh, di Twitter, Anda bisa masuk ke fitur pencarian untuk menemukan “Trends for You”. Di Tiktok, ada “Discovery” yang memberikan saran hashtag, suara, dan video yang sedang ngetren.
Tantangannya adalah mengintegrasikan tren tersebut dengan campaign Anda.
(Tentunya Anda harus paham untuk tidak menggunakan tren yang berbau SARA atau mengeksploitasi musibah yang menimpa orang lain).
Kekurangannya, bisa jadi tren tersebut tidak sesuai dengan niche Anda. Untuk menemukan yang lebih sesuai, Anda bisa menggunakan bantuan Google Trends.
(Memang Google Trends bukan media sosial, tapi biasanya ketika sesuatu trending, pencariannya akan meningkat di Google).
Contoh: jika Anda memiliki bisnis catering sehat dengan produk khusus vegan. Bisa cek trennya di 7 hari terakhir.
Lihat juga topik dan kueri terkait. Di sini bisa jadi inspirasi Anda untuk konten promosi.
Riset Performa dan Strategi Kompetitor
Cara mudahnya adalah dengan mem-follow akun media sosial kompetitor Anda, lalu analisis konten-konten mereka.
Contoh, jika bisnis Anda catering sehat dengan produk vegan, maka mungkin Herbox merupakan kompetitor Anda. Cek instagramnya dan kontennya.
Bagaimana desain konten mereka, copywriting-nya, hingga event yang mereka gunakan.
Untuk strategi paid ads, Anda bisa gunakan Facebook Ads Library untuk memata-matai kompetitor Anda. Ketikkan kata kunci bisnis Anda (misal: “vegan”), dan lihat iklan dari kompetitor Anda.
Analisis dan outperform strategi marketing mereka.
Meningkatkan Performa dan Strategi Marketing Sendiri
Langkah ini menggunakan tools analytic dari masin-masing media sosial.
Contoh, di Instagram ada Instagram Analytic Insight khusus untuk akun bisnis. Selain itu, ada Tiktok Analytic di Tiktok, Twitter Analytic di Twitter, dan Youtube Studio di Youtube.
Yang perlu kamu tahu dari tools tersebut, yaitu:
- jumlah impresi/view (semakin banyak, berarti tipe konten tersebut semakin diterima audiens),
- sumber asal trafik (penting untuk menarget kata kunci dan optimasi konten),
- lokasi asal trafik, demografi, dan jam aktif (penting untuk mengenal audiens utama Anda dan merencanakan konten untuk mereka).
Untuk paid ads di platform tersebut, Anda perlu paham tentang:
- CPM: menandakan jumlah impresi iklan. Semakin tinggi, berarti iklan Anda semakin bagus kontennya.
- CTR: menandakan jumlah klik. Semakin tinggi, berarti copywriting dan persuasi konten Anda semakin bagus.
Media sosial merupakan saluran yang sangat bagus untuk melakukan riset pasar, tapi Anda harus paham caranya. Panduan riset pasar lewat media sosial di atas dapat membantu Anda mewujudkan strategi content marketing agar bisnis Anda sukses.