Salah satu perdebatan yang selalu mengemuka di kalangan praktisi SEO yaitu tentang apakah jumlah kata untuk SEO itu penting.
Lalu, bagaimana faktanya?
Apakah panjang konten menjadi salah satu pertimbangan ranking (ranking factor) oleh Google? Benarkah artikel yang memiliki panjang di atas 2000 kata memiliki ranking SERP yang lebih baik dari artikel 500 kata?
Postingan ini akan menjawab dengan mengulas dari:
- pendapat Google tentang jumlah kata dalam SEO
- hubungan panjang konten dengan ranking Google
- target kata yang ideal untuk konten/artikel web
Simak sampai akhir.
Daftar Isi Artikel
ToggleSudut Pandang Google Tentang Jumlah Kata dalam SEO
Dalam berbagai kesempatan, Google konsisten menyampaikan bahwa jumlah kata bukanlah salah satu ranking factor.
Pernyataan Google Mengenai Jumlah Kata
Pada tweet 2018 ini, John Mueller, Webmaster Trends Analyst dari Google, menyampaikan bahwa jumlah kata bukanlah penanda sebuah kualitas.
I agree with you & Mihai :). Word count is not indicative of quality. Some pages have a lot of words that say nothing. Some pages have very few words that are very important & relevant to queries. You know your content best (hopefully) and can decide whether it needs the details.
— John Mueller is mostly not here 🐀 (@JohnMu) July 24, 2018
Di kesempatan lain, pada sebuah utas di Reddit, Mueller kembali menyarankan praktisi SEO untuk tidak menambah masalah dengan memikirkan jumlah kata. [1]
Pada sesi tanya jawab Google Session Hours, Mueller kembali menyatakan hal serupa. Ia memberikan contoh perbandingan brosur 2 halaman dengan setumpuk buku tebal.[2]
“Pada beberapa kasus, orang menginginkan buku yang berisi banyak informasi. Di kasus lain, orang lebih menginginkan penjelasan yang pendek dan ringan. Pencarian pun seperti itu … Menambahkan lebih banyak teks pada sebuah halaman tidak lantas membuatnya jadi lebih baik.”
Yang terbaru, Danny Sullivan, Public Liaison Google Search, menjawab tweet dengan nada serupa.
It’s unlikely people are generally writing too “short” if they have helpful content and adding a bunch of words in the mistaken belief they need to go “long” isn’t making the content more helpful but less.
— Danny Sullivan (@dannysullivan) August 31, 2022
Dokumentasi Google tentang Jumlah Kata
Dalam penjelasan terbarunya di Helpful Content Update, Google kembali menegaskan tidak mengutamakan jumlah kata tertentu. [3]
Sementara itu, Google juga menyebutkan tentang thin content yang oleh sebagian orang dianggap sebagai konten yang terlalu pendek.
Faktanya, menurut Guidelines dari Google, thin content merujuk pada jenis konten yang:
- dibuat secara otomatis,
- disalin otomatis (scraped) dari website yang lain,
- halaman pengalihan (doorway),
- halaman afiliasi yang tidak memberikan nilai tambah bagi pengguna. [4]
Dengan kata lain, tak ada sama sekali menyinggung jumlah kata yang terlalu sedikit.
Yang terbaru, Google bahkan menghapus peringatan eror pada Google Search Console. Yang biasanya menampilkan peringatan “Article is too short” dan “make sure your article have more than 80 word”, kini tak lagi ada.
Menurut Danny Sullivan, orang memang tidak seharusnya tertekan dengan jumlah kata.
It’s unlikely people are generally writing too “short” if they have helpful content and adding a bunch of words in the mistaken belief they need to go “long” isn’t making the content more helpful but less.
— Danny Sullivan (@dannysullivan) August 31, 2022
Semua bukti di atas memberikan pesan bahwa secara tersirat maupun tersurat, jumlah kata bukan ranking factor dan tidak mempengaruhi peringkat halaman web Anda di Google.
Bukti Panjang Konten Memiliki Hubungan dengan Ranking Google
Walau demikian, sebagian praktisi SEO masih percaya bahwa panjang konten berpengaruh pada ranking SERP. Alasannya dari pengalaman di mana konten dengan panjang di atas 1.000 kata sering merajai halaman 1 Google.
Selain itu, beberapa riset dari sumber-sumber terpercaya juga tampaknya mendukung hal tersebut.
Contohnya, dari Backlinko yang mendapati rerata jumlah kata dari konten yang menduduki top 10 Google memiliki panjang 1.447 kata. [5]
Contoh lain, dari Ahrefs yang menyoroti hubungan antara jumlah kata dengan trafik organik dari Google. [6]
Meski demikian, keduanya mengakui bahwa memiliki hubungan bukan berarti memiliki pengaruh. Korelasi tidak sama dengan kausalitas.
Buktinya, dalam riset Backlinko, top 10 Google memiliki perbedaan jumlah kata yang tidak terlalu jauh.
Sedangkan dalam riset Ahrefs, meningkatnya jumlah kata di atas 2.000, justru memperlihatkan grafik trafik organik yang tidak konsisten.
Kesimpulannya, jumlah kata tidak memengaruhi ranking, tapi lebih banyak kata memungkinkan untuk membuat konten yang lebih komprehensif (lengkap). Hal inilah yang membuat jumlah kata dan ranking terlihat berhubungan.
Target Jumlah Kata Ideal untuk Konten
Jika jumlah kata tak ada hubungannya dengan ranking, lantas kenapa beberapa tools dan website menyarankan jumlah kata tertentu untuk artikel website?
Contohnya seperti dalam tabel berikut:
Rekomendasi dari | Jumlah kata ideal |
Yoast | minimal 300 |
Rank Math | minimal 600 |
Hubspot | blog post untuk SEO: 2.100-2.400 blog post untuk lead: 2.500 pillar pages: 4.000 listicle blog post: 2.300-2.600 how-to blog post: 1.700-2.100 what-is blog post: 1.300-1.700 |
Elegant Themes | blog post for SEO: 1.000-1.500 konten edukasi: 2.000 deskripsi produk: 300 artikel berita: 500-800 landing page: 500 |
Keterangan yang berbeda-beda di atas tentu membuat Anda makin pusing. Jadi, sebenarnya berapa jumlah kata yang ideal untuk artikel website? Adakah ukurannya?
Ada beberapa faktor yang menentukan pilihan jumlah kata untuk artikel SEO friendly.
Luas dan Sempitnya Topic
Logis bahwa topik yang luas butuh kata yang lebih banyak untuk pembahasannya dari pada topik yang sempit. Hal ini juga tercantum dalam dokumen Petunjuk Kualitas Pencarian Google. [7]
“The amount of content necessary for the page to be satisfying depends on the topic and purpose of the page. A High quality page on a broad topic with a lot of available information will have more content than a High quality page on a narrower topic.“
Jadi, halaman berkualitas tinggi tentang sebuah topik yang luas dengan banyak informasi, tentu akan memiliki lebih banyak konten daripada halaman berkualitas tinggi tentang topik yang sempit.
Google di antaranya memberikan contoh perbandingan berikut.
Jumlah Kata Kompetitor
Jika Anda masih bingung harus menulis berapa kata, coba cek kompetitor sebagai perbandingan.
Seperti hasil riset Backlinko di atas, posisi top 10 biasanya memiliki perbedaan panjang konten yang tidak begitu jauh.
Namun, Anda tetap harus sadar bahwa memiliki jumlah kata yang serupa dengan top 10 di Google tidak berarti konten Anda akan ranking 1. Meskipun sebagian orang mungkin akan tertarik dengan konten Anda (karena panjang itu).
Having the same word-count as a top-ranking article isn’t going to make your pages rank first, just like having a bunch of USB chargers isn’t going to get you to the moon. But, I’m still tempted to buy some of those USB chargers…https://t.co/TIuJHwHufn
— John Mueller is mostly not here 🐀 (@JohnMu) February 8, 2020
Relevan dengan User Intent
Seperti pengibaratan brosur vs buku di atas, user intent mempengaruhi hasil yang Google tampilkan dalam SERP.
Sebagai contoh, ranking 1 Google untuk keyword “Panduan Artikel Pilar” memiliki jumlah kata lebih dari 2.000. Ini karena panduan (guide) membutuhkan penjelasan yang lengkap (komprehensif) dan mendalam.
Di sisi lain, ranking 1 Google untuk keyword “cara menerapkan AIDA pada landing page” hanya memiliki sekitar 500 kata. Jumlah ini lebih sedikit dari ranking 2 dan 3 yang masing-masing di atas 1.000 kata.
Jadi, pelajari apa itu search intent untuk menentukan berapa jumlah kata ideal agar artikel SEO friendly.
Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa:
- Jumlah kata bukanlah ranking faktor, dan Google tidak memberikan keistimewaan apapun pada konten hanya berdasarkan jumlah kata saja.
- Konten panjang (long form content) “mungkin” lebih mudah meranking, karena lebih lengkap (comprehensive) dan jelas. Namun, relevansi dan manfaat konten tersebut lebih berpengaruh. Hanya mengejar jumlah kata saja tidak membuat sebuah konten jadi lebih baik.
- Jumlah kata yang ideal untuk artikel SEO friendly dipengaruhi oleh topik yang sedang dibahas dan user intent. Jika masih bingung, bandingkan dengan kompetitor yang berada di halaman 1 Google.
Jadi, apakah Anda sudah mengerti posisi jumlah kata untuk SEO dan cara menentukan target panjang konten yang ideal untuk artikel Anda?
Jika masih belum yakin, hubungi tim Saungwriter untuk berdiskusi menentukan panjang artikel yang ideal bagi web bisnis Anda.