Ini adalah panduan menulis konten landing page.
Landing page adalah halaman khusus yang memiliki 1 tujuan: konversi. Entah itu untuk mendapatkan prospek/leads atau langsung penjualan.
Copywriting landing page berbeda dengan content writing blog. Tulisan Anda harus fokus pada tujuan: konversi.
Artikel ini akan menunjukkan cara menulis konten landing page yang efektif dan berkonversi tinggi, mulai dari headline hingga CTA.
Simak sampai akhir.
Daftar Isi Artikel
ToggleTentukan Tujuan Landing Page: Leads atau Penjualan?
Dua tujuan ini akan menghasilkan landing page yang berbeda karakter.
Landing page untuk leads biasanya pendek, fokus pada manfaat tindakan yang pengunjung lakukan, dan formulir di “Above the Fold”.
(Above the Fold adalah bagian halaman yang terlihat langsung oleh pembaca sejak awal, tanpa harus menggulirkan layar).
Di sisi lain, untuk penjualan, biasanya perlu landing page yang panjang. Komponen landing page seperti benefit, fitur, story telling, harus masuk dan mungkin perlu penjelasan lebih banyak.
Intinya, calon pelanggan akan butuh penjelasan lebih banyak sebelum mau mengeluarkan uang.
Gunakan Kacamata Calon Pelanggan
Poin penting dari kacamata pelanggan ada 2:
- gunakan gaya bahasa pelanggan
- sudut pandang benefit pelanggan.
Target market Anda ibu rumah tangga? Bapak-bapak paruh baya? Atau dewasa muda? Masing-masing bicara dengan gaya berbeda.
Formal, semi formal, informal, gaya bahasa yang Anda gunakan harus berbeda, tergantung target market Anda.
Lebih jauh lagi, gunakan bahasa calon pelanggan, terutama pain and pleasure yang mereka rasakan.
Contoh di cuitan berikut. Perhatikan pain point dan harapan “seharusnya” yang diinginkan.
Gunakan itu untuk membuat copy. Contoh dengan headline + subheadline:
Belajar Bahasa Korea Langsung dengan Ssaem Bilingual Expert Korea-Indonesia
- cepat bisa bahasa Korea (hanguk-eo) dengan pembahasan terstruktur
- biaya terjangkau dengan hasil memuaskan (garansi uang kembali)
Yang tak kalah penting, gunakan sudut pandang pelanggan dalam tulisan. Jangan melulu bicara tentang diri sendiri, seperti contoh berikut ini.
Lihat contoh pertama? Hanya berbicara tentang diri sendiri. Buat apa? Tujuan bisnis adalah menarik pelanggan, bukan menyombongkan diri.
Perhatikan Desain Halaman
Kalau Anda menulis copy landing page, perhatikan desain halaman penjualan tersebut.
Desain landing page umumnya tidak seperti desain blog. Di blog, Anda bisa menulis terus-menerus. Di landing page, perlu ada white space, hirarki, video, hero image, dan lain-lain.
Karena itu, dalam menulis konten landing page, Anda harus tetap memperhatikan desain halaman.
Secara prinsip, desain tulisan Anda mengikuti prinsip F-skimming, yaitu prinsip di mana pembaca tidak membaca detail, tapi hanya pokok-pokoknya saja.
Sesuaikan jumlah kata, sub headline, dan elemen visual dengan desain landing page yang sudah Anda buat sebelumnya.
Headline yang Menarik dan Berdampak
Sudah rahasia umum bahwa 80% orang cuma baca judul. Yang 20%-nya? Judul saja tidak, apalagi isi.
Karena itu headline harus menarik.
Apalagi untuk landing page yang bertujuan konversi. Selain menarik, headline harus berdampak.
Ada lebih dari 20+ cara untuk membuat headline yang menarik dan berdampak. Di antara yang paling powerful adalah menggunakan rumus: B + T + O (Benefit + Time frame + Objection).
Headline ini sangat cocok untuk menawarkan produk atau layanan yang menghasilkan “before-after”.
Contoh: 30 Hari Lancar Bahasa Korea Meski Belum Pernah Belajar Sebelumnya
- Benefit = Lancar bicara bahasa Korea
- Time frame = 30 hari
- Objection = sebelumnya belum pernah belajar sama sekali.
Contoh lain: Kurangi Kerutan Kulit dalam Seminggu Tanpa Operasi Plastik
- Benefit = kerutan kulit berkurang
- Time frame = 1 minggu
- Objection = tanpa operasi plastik.
Headline dapat diperkuat dengan sub headline. Di sini, Anda dapat menjelaskan secara singkat why dan how janji yang Anda berikan di headline jadi masuk akal.
Contoh headline dan subheadline yang menarik dan berdampak seperti berikut.
Benefit Dulu, Baru Fitur
Ini adalah salah satu langkah praktis menulis copy dari kacamata pelanggan, yaitu utamakan benefit, baru fitur.
Contoh bahasa fitur dan benefit, bisa Anda lihat di tabel berikut:
Fitur | Benefit |
Daftar To-do-list sederhana | Lebih produktif |
Rencana kerja sederhana | Target lebih mudah tercapai tanpa stres |
Setup mudah | Hemat waktu |
Batalkan kapanpun | Tanpa komitmen apapun |
Dukungan multi-pengguna | Produktivitas tim meningkat |
Bukan berarti tidak boleh menulis fitur. Tapi, uraikan dulu benefitnya, baru beritahu fitur apa yang bisa menunjang benefit tersebut.
Gunakan Skenario Formula Copywriting
Formula copywriting adalah kerangka yang membantu Anda menyusun pesan pemasaran agar lebih efektif dan persuasif.
Daripada coba-coba, pakai formula yang sudah banyak terbukti, seperti: AIDA, PAS, BAB. Pembahasan tentang AIDA dan BAB bisa Anda baca di:
- AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) -> Apa itu Hard Selling
- BAB (Before, After, Bridge) -> Story Telling dalam Content Marketing
Untuk PAS (Problem, Agitate, Solution), contohnya seperti di bawah ini. Contoh untuk kursus bahasa Korea.
Problem (Masalah)
- Kesulitan belajar bahasa Korea secara otodidak?
- Bingung mencari metode belajar yang efektif dan efisien?
- Ingin belajar bahasa Korea dengan cepat dan mudah?
- Ingin berkomunikasi dengan orang Korea dengan lancar?
Agitate (Kompori)
- Belajar bahasa Korea sendiri bisa memakan waktu lama dan membosankan.
- Banyak metode belajar online yang tidak terstruktur dan tidak terarah.
- Tanpa panduan yang tepat, Anda mudah frustasi dan menyerah.
- Kesulitan memahami budaya dan kebiasaan orang Korea.
Solution (Solusi)
Ikuti Kursus Bahasa Korea kami yang dirancang khusus untuk Anda!
- Metode belajar yang terstruktur dan terarah.
- Diajar oleh pengajar praktisi, profesional, dan berpengalaman.
- Kurikulum terstruktur dan mudah, fokus pada kecakapan bahasa
- Kelas yang interaktif dan menyenangkan.
- Komunitas belajar yang suportif.
Skenario ini bisa Anda gunakan untuk menulis body copy dari landing page.
Social Proof
Ketika orang tidak yakin, ia cenderung mengikuti orang lain.
Fenomena sosial psikologis ini bisa Anda gunakan untuk meningkatkan kredibilitas dan menghilangkan keraguan pelanggan. “Toh, udah ada orang lain yang ngelakuin.”
Dalam landing page, bukti sosial bisa berupa:
- tampilan jumlah pelanggan/pengguna
- tampilan penghargaan/prestasi
- logo klien/mitra
- komentar influencer
- testimoni pengguna.
Kalau Anda meminta testimoni dari pengguna, sebisa mungkin minta pengguna untuk menceritakan hasil sebelum dan sesudah menggunakan produk Anda.
Call To Action (CTA) yang Kuat Menggugah Tindakan
Seberapa sering Anda menemukan CTA yang hanya menuliskan “Klik di sini”.
Memang itu CTA yang jelas, tapi kurang menarik dan menggugah audiens untuk bertindak. Contoh CTA lainnya seperti:
- Order sekarang
- Daftar sekarang
- Beli sekarang
- Pesan sekarang
- Booking sekarang
- Telepon Sekarang
- Cek di sini
- Download di sini
- Daftar gratis
- Gabung sekarang
- Mulai sekarang
- Klik sekarang
Akan lebih efektif dan menggugah, jika CTA tersebut menjelaskan apa yang akan calon pelanggan dapatkan setelah mengklik tombol tersebut.
Contoh:
- Untuk bisa bicara Korea dalam 20 hari, daftar di sini.
- Download Pdf Copywriting Simple Ala Emak-Emak
Studi kasus VWO, dengan perubahan sederhana pada CTA dari “For skin consultation, register here here” jadi “I Want an Expert Opinion. Sign Me Up”, meningkatkan 22% sales dan 137,5% konversi.
Untuk membuat CTA yang kuat dan berdampak, ada 3 prinsip yang bisa Anda terapkan.
- Tulis CTA yang spesifik: apa yang audiens dapatkan setelah menekan tombol
- Gunakan bahasa orang pertama yang membangkitkan emosi: libatkan motivasi pengguna sebisa Anda. Lihat contoh 1.
- Letakkan CTA dekat dengan social proof untuk mengurangi keberatan.
Optimasi SEO
Apakah SEO penting dalam landing page? Tergantung dari mana trafik yang Anda rencanakan.
Jika Anda berencana mendapatkan trafik dari paid Ads, maka SEO tidak penting. Yang penting konversi.
Tapi, jika Anda telah melakukan optimasi konversi seperti di atas, tak ada salahnya melakukan optimasi SEO.
Optimasi SEO dalam landing page, seperti halnya optimasi SEO pada copywriting. Lebih lanjut, silakan baca di SEO Copywriting: Tips Optimasi Trafik dan Konversi sekaligus.
Lakukan Split Test
Split test adalah membandingkan elemen marketing yang berbeda untuk menemukan mana yang kinerjanya lebih baik.
Singkatnya, Anda perlu memiliki lebih dari 1 landing page dan mengujinya. Masing-masing landing page bisa berbeda headline, formula, gambar, CTA, atau elemen lain.
Setelah teruji mana yang lebih baik, barulah versi tersebut Anda iklankan secara masif untuk upscaling.
Panduan Menulis Konten Landing Page di atas dapat Anda terapkan pada berbagai jenis produk dan layanan, baik untuk mendapatkan leads ataupun penjualan.
Jika membutuhkan bantuan dalam menulis copy untuk landing page yang efektif, Anda bisa menghubungi tim Saungwriter.