✔ Apa Itu Keyword Stuffing: Dampak dan Solusinya

Keyword stuffing dapat menurunkan kepuasan pengguna sekaligus peringkat SEO Anda. Ini cara mengatasinya

Dalam inginnya mendapatkan ranking 1 Google, pelaku SEO kadang melakukan keyword stuffing, padahal ini justru berbahaya.

Praktik ini tidak hanya dibenci oleh Google, tapi juga memberikan pengalaman buruk bagi pembaca.

Artikel ini akan membantu Anda memahami:

  • apa itu keyword stuffing,
  • dampak negatifnya bagi SEO dan bisnis Anda, serta
  • alternatif solusi yang lebih baik.

Simak sampai akhir.

Pengertian Keyword Stuffing

Keyword stuffing adalah teknik SEO blackhat dengan menyisipkan kata kunci yang berlebihan dalam konten untuk memanipulasi hasil pencarian.

Ciri keyword stuffing bisa terlihat dari penulisannya. Setidaknya ada 3:

  1. penggunaan kata kunci berulang-ulang secara tidak alami,
  2. kalimat-kalimatnya terkesan kaku, dan seringkali tidak bermakna,
  3. densitas kata kunci yang terlalu tinggi.

Contoh keyword stuffing seperti pada paragraf ini:

Contoh keyword stuffing

Dalam paragraf tersebut, Anda mendapati berulang-ulang frasa “sepatu olahraga” yang merupakan keyword yang ingin dibidik.

Bayangkan, dalam 1 paragraf ada 10 frasa yang sama, berulang, terus-menerus!

Untungnya, mesin pencari saat ini sudah sangat cerdas dalam mengenali praktik ini. Jika ia mendapati Anda melakukan hal ini, halaman website Anda justru bisa mendapatkan penalti.

Dampak Negatif Keyword Stuffing

Efek negatif keyword stuffing paling jelas yaitu kepuasan pengguna yang menurun.

Membaca kata yang berulang-ulang dalam 1 paragraf seperti mendengarkan kaset rusak yang mengulang-ulang bagian yang sama. Melelahkan.

Hal ini akan membuat pembaca segera pergi meninggalkan halaman website Anda. Artinya, tingkat bounce rate website Anda akan sangat tinggi, yang membuatnya kalah bersaing dengan halaman website lain.

Ini tentu saja menyelisihi misi Google yang ingin menghadirkan hasil pencarian se-relevan mungkin. Jika terdeteksi, mesin pencari akan menurunkan peringkat halaman, bahkan menghapusnya dari indeks pencarian. 

Kenapa Keyword Stuffing Gagal?

Era optimasi mesin pencari yang hanya mengandalkan frasa kata kunci sudah lama sekali ditinggalkan.

Saat ini, algoritma pencarian tak hanya bisa mengenali kata kunci dan variannya, tapi juga indeks semantik yang terkait dengan kata kunci tersebut.

Hal ini membuat mesin pencari mampu memberikan hasil yang lebih akurat dan relevan dengan konteks yang ingin pengguna cari.

Alternatif Solusi Keyword Stuffing

Agar konten Anda tidak terjebak dalam penggunaan keyword yang berlebihan, Anda bisa menggunakan alternatif LSI (Latent Semantic Indexing).

LSI adalah kata kunci terkait yang secara semantik (makna kata) berhubungan dengan kata kunci utama. 

Dengan menggunakan LSI, Anda bisa membuat konten yang lebih relevan dan menyeluruh di mata mesin pencari. 

Misal, untuk LSI terkait contoh “sepatu olahraga” di atas. Anda bisa menggunakan LSI berdasarkan jenis, fitur, merek dan bahan, dan aspek sepatu lainnya.

Contoh LSI untuk Sepatu Olahraga

Dengan menggunakan LSI, kalimat Anda bisa lebih mengalir. Audiens lebih nyaman membaca, dan mesin pencari pun tidak menggolongkannya dalam keyword stuffing.

Bandingkan contoh sebelumnya dengan hasil revisi berikut.

Contoh perbaikan keyword stuffing

Dari mana mendapatkan LSI tersebut? Bisa dari beberapa sumber:

  1. Intuisi. Secara alami, Anda bisa “merasakan”  bahwa suatu kata/frasa terkait dengan keyword tertentu.
  2. Pencarian terkait dari Google. Letaknya di bagian bawah hasil pencarian.
  3. Tool riset keyword. Paling mudah yaitu Keyword Surfer (add-on browser). Anda bisa melihatnya langsung di sebelah kanan pada SERP.
contoh LSI dari tools dan Google

Dengan tools, Anda bisa mendapatkan LSI yang berbasis data, sehingga tidak perlu menebak-nebak.

Tips Menghindari Keyword Stuffing

Ada beberapa tips yang bisa membantu Anda menghindari praktik ini dan menghasilkan tulisan yang lebih berkualitas. 

Fokus pada Pembaca

Saat menulis, fokuslah pada tujuan untuk memberikan informasi yang menjawab pertanyaan dan kebutuhan pembaca. 

Kesampingkan dulu soal kata kunci. Ini akan membuat tulisan Anda lebih mengalir secara alami dan  

Gunakan LSI sebagai Sub Bab

Menggunakan LSI sebagai sub bab memberikan beberapa keuntungan. Selain memastikan bahwa pembahasan lebih komprehensif, ini juga menghilangkan dorongan untuk menyisipkan kata kunci secara berlebihan.

Gunakan Alat Bantu SEO

Tools seperti Yoast dan Rank Math dapat membantu Anda mendeteksi kepadatan kata kunci. Ini membuat Anda lebih mudah memastikan bahwa jumlah kata kunci, termasuk LSI, yang Anda gunakan tetap terkontrol.

Alat bantu SEO untuk mendeteksi keyword stuffing

Setelah memahami apa itu keyword stuffing, dampak negatif, dan solusinya, tentunya Anda tahu bagaimana contoh artikel berkualitas yang bermanfaat bagi pengguna.

Bila butuh bantuan dalam pembuatan artikel SEO, Anda dapat menggunakan jasa Saungwriter yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang ini. Hasilnya pasti memuaskan Anda dan menyenangkan pembaca.

Terimakasih sudah membaca konten kami

Saungwriter adalah agency jasa penulisan artikel untuk konten website sekaligus menyediakan layanan SEO expert untuk pengembangan bisnis di dunia Digital. Hubungi kami untuk konsultasi layanan di 0813-3283-8649

Artikel Lainnya