Baru saja lulus?
Saat ini, kamu mungkin sedang diliputi dua perasaan; lega sekaligus ragu.
Lega karena akhirnya kamu bisa lulus dari universitas. Ragu karena kini kamu menyandang status baru, yakni fresh graduate.
Mengapa status baru ini sering membuat resah?
Di tengah persaingan mencari kerja, fresh graduate sering kalah saing dengan mereka yang sudah berpengalaman.
Ditambah lagi, perusahaan besar pun lebih sering membuka lowongan untuk calon pegawai yang sudah berpengalaman.
Fresh graduate sering kali diidentifikasikan sebagai tenaga kerja yang belum berpengalaman, skill yang terbatas, dan masih membutuhkan banyak bimbingan.
Padahal, dengan kondisi seperti itu, kamu sendiri sangat membutuhkan pekerjaan agar bisa memiliki pengalaman dan tentu saja untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
Lalu, apa yang harus kamu lakukan?
Jangan terjebak dengan pelabelan ini, ya. Kamu juga bisa membuat peluang sendiri sebagai fresh grad. Mari simak penjelasan lengkap berikut.
Memahami Fresh Graduate
Apakah kamu masuk kategori fresh grad?
Secara bahasa, fresh graduate berasal dari bahasa Inggris yang berarti ‘lulusan baru’. Entah lulusan SMA atau perguruan tinggi, semuanya layak disebut sebagai fresh grad.
Akan tetapi, di Indonesia, fresh grad lebih spesifik, yakni hanya berlaku untuk lulusan perguruan tinggi, baik diploma maupun sarjana.
Jika kita melihat fakta, lulusan baru sebenarnya tidak selalu tanpa pengalaman.
Di beberapa jurusan, ada mahasiswa yang diwajibkan untuk melakukan magang. Jika mahasiswa memilih tempat magang yang sesuai dengan jurusan dan passion, tentu saja ini bisa menjadi bekal penting untuk memasuki dunia kerja.
Lalu, kapan seseorang bisa terlepas dari label fresh grad?
Menurut Haryo Utomo Suryosumarto, Founder sekaligus Managing Director di PT Headhunter Indonesia, jangka waktu fresh graduated adalah enam bulan. Setelah jangka waktu tersebut, seseorang sudah tidak akan berlabel fresh grade.
Jadi, entah kamu sudah bekerja atau belum, jika sudah melewati masa enam bulan setelah lulus, kamu tidak bisa disebut sebagai lulusan baru.
Berapa Gaji Fresh Graduate?
Selama masih berpredikat sebagai fresh graduated, seperti yang bisa kamu duga, gaji yang kamu dapatkan tidak jauh-jauh dari UMR.
Beberapa perusahaan mungkin bisa juga memberikan gaji di bawah UMR.
Karena belum memiliki banyak pengalaman kerja, perusahaan menghargai pekerjaan fresh grad dengan nilai yang kecil.
Selama masa percobaan (biasanya tiga bulan pertama), gaji yang kamu dapatkan mungkin bisa dibilang masih kecil. Setelah itu, jika kamu bisa meningkatkan skill, akan ada peningkatan gaji.
Lalu, bisakah fresh grad melakukan negosiasi gaji?
Tentu saja bisa.
Entah fresh grad atau yang sudah berpengalaman, pada saat kontrak kerja, selalu ada negosiasi gaji. Kamu bisa melakukan negosiasi gaji.
Bagaimana cara melakukan negosiasi gaji?
- Cari tahu rata-rata gaji karyawan di perusahaan tersebut.
- Percaya dengan kemampuan kamu.
- Komunikasikan dengan baik.
- Realistis.
Perlukah Merasa Minder Karena Fresh Graduate?
Fresh graduate sebenarnya bukan label yang buruk. Toh label ini hanya sementara, bukan?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, seseorang hanya akan mendapatkan label tersebut selama 6 bulan. Setelah itu, kamu akan terbebas dari label tersebut.
Lalu, apa yang lebih penting?
Tentu saja pengalaman kerja.
Entah itu fresh grad atau bukan, jika kamu belum memiliki pengalaman kerja sama sekali, akan sulit untuk masuk ke perusahaan besar.
Apalagi, jika kamu tidak memiliki skill yang bisa dijual, bisa dipastikan kamu akan kalah dengan ribuan pencari kerja lainnya.
Jadi, dalam hal ini, kamu tidak perlu minder dengan status fresh grad, ya.
Status tersebut justru bisa memberikan banyak peluang di dunia kerja. Mari manfaatkan dengan baik!
Sifat Fresh Graduate yang Disukai Perusahaan
Jangan menunggu label fresh grad menghilang dengan percuma, ya.
Meskipun awalnya kamu berpikir bahwa label ini cukup mengganggu, fresh grad ternyata punya citra positif yang disukai perusahaan.
Beberapa perusahaan menyukai fresh grad karena memiliki beberapa sifat berikut.
1. Semangat Belajar yang Tinggi
Sebagian besar lulusan baru sadar bahwa dunia kerja sangat jauh berbeda dengan bangku kuliah. Mereka akan bertemu dengan banyak orang baru dengan berbagai latar dan usia yang tentu saja mempengaruhi cara bergaul.
Segala yang berbeda patut untuk diantisipasi. Oleh karena itu, sebagian besar lulusan baru umumnya memiliki semangat belajar yang tinggi.
Karena merasa baru di dunia kerja, fresh grad haus akan ilmu, terutama sesuatu terkait pekerjaan mereka.
Semangat belajar yang tinggi inilah yang menjadi nilai plus para lulusan baru. Tentu saja perusahaan sangat senang apabila karyawannya memiliki sifat baik ini.
2. Ambisius
Selain semangat belajar yang tinggi, fresh grad umumnya juga ambisius.
Eitss… Ambisius itu tidak selalu buruk loh, ya!
Ambisius berarti memiliki tujuan dan motivasi yang jelas. Kamu juga tidak main-main dengan tujuan tersebut.
Sifat seperti ini juga disukai oleh Sebagian besar perusahaan.
Karena memiliki ambisi untuk maju, fresh grad umumnya tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh perusahaan.
Tujuan fresh grade sangat jelas, yakni untuk mendapatkan ilmu, pengalaman, dan tentu saja jenjang karier yang lebih baik. Mereka pasti akan bekerja keras untuk melakukan yang terbaik atas kesempatan yang diberikan.
Perusahaan pasti tidak akan menolak jika memiliki karyawan dengan sifat seperti ini bukan?
3. Up to Date
Anak muda selalu dianggap sebagai orang yang lebih up to date dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Ini juga bisa menjadi keunggulanmu sebagai fresh grad.
Di dunia kerja, up to date ternyata juga dibutuhkan, lho.
Banyak perusahaan yang sengaja merekrut fresh grad karena sifat up to date-nya, terutama untuk urusan teknologi.
Di dunia modern, banyak pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi dan isu yang up to date. Oleh karena itu, anak muda dengan sifat ini juga banyak dicari oleh perusahaan.
4. Inovatif
Perusahaan membutuhkan ide-ide segar untuk tetap bertahan di tengah ketatnya persaingan bisnis. Salah satu hal yang bisa membuat perusahaan terus berkembang dan bertahan adalah kemampuan melakukan inovasi.
Dalam hal ini, fresh grad dianggap sebagai tenaga kerja yang inovatif.
Karena baru saja lulus dari bangku kuliah, fresh grad dianggap memiliki pemikiran yang inovatif. Dengan sedikit dorongan, para lulusan baru bisa memunculkan ide-ide segar.
Poin ini juga sebenarnya berkaitan dengan poin-poin sebelumnya.
Dengan semangat belajar yang tinggi, tujuan yang jelas, serta paham perkembangan pasar membuat fresh grad lebih berpotensi untuk menemukan ide-ide baru.
Inilah alasan mengapa sebenarnya fresh grad juga tidak kalah dengan tenaga kerja yang sudah berpengalaman.
5. Pendengar yang Baik
Terakhir, fresh grade juga bisa menjadi pendengar yang baik.
Ketika berada di posisi ini, kamu pasti sadar bahwa kamu belum memiliki cukup pengalaman.
Oleh karena itu, sebagai fresh grad, kamu cenderung lebih banyak mendengar. Kamu pun akan lebih terbuka terhadap kritik dan saran. Kamu sadar bahwa kritik tersebut baik untuk meningkatkan kinerjamu.
Dengan menjadi pendengar yang baik, kamu bisa lebih mudah untuk meningkatkan kemampuan. Perusahaan pun akan senang dengan tipe karyawan seperti ini.
Itulah lima sifat yang sebenarnya bisa menjadi keunggulan fresh grad.
Oleh karena itu, jangan minder karena berada di fase ini, ya. Sebaliknya, kamu harus memanfaatkan momen ini dengan baik.
Jangan biarkan masa enam bulan sebagai fresh grad berlalu begitu saja. Kamu harus mengumpulkan banyak pengalaman.
Apa yang bisa kamu lakukan?
Kiat Mencari Kerja dan Memulai Karier
Kekhawatiran yang kamu rasakan saat ini salah satunya mungkin berkaitan dengan kemampuan bersaing.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, umumnya fresh grad kurang percaya diri dengan kemampuan mereka.
Padahal, seperti yang sudah dijelaskan di atas, fresh grad mempunyai sifat-sifat positif yang justru disukai oleh perusahaan.
Jadi, daripada berputus asa dan mematikan semangat kamu sendiri, mari bangun dan segera bergerak. Kamu tidak akan ke mana-mana jika kamu tidak membuka jalanmu sendiri.
Ikuti kiat-kiat mencari kerja berikut ini.
1. Buka dan Perluas Relasi
Pernah dengar istilah “orang dalam”?
Ya. Orang dalam adalah relasi.
Jika seseorang mempunyai relasi di perusahaan tertentu, akan mudah untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan tersebut. Semua berkat adanya “orang dalam”.
Dalam hal ini, sebelum masuk di dunia kerja, kamu mungkin berpikir bahwa mendapatkan pekerjaan dengan “orang dalam” adalah curang. Orang dalam sama dengan nepotisme.
Pada kenyataannya, ada fakta lain berkaitan dengan “orang dalam”.
Fakta pertama, kamu tidak akan mendapat pekerjaan begitu saja hanya dengan memiliki relasi. Kedua, alasan perusahaan merekrut karyawan melalui “orang dalam” adalah karena lebih cepat dan terpercaya.
Untuk alasan pertama, tak perlu penjelasan lebih lanjut bukan? Meskipun sudah memiliki ribuan “orang dalam”, selama kamu tidak memiliki skill, kamu tidak akan direkomendasikan.
Untuk alasan kedua, ini adalah fakta lain yang perlu kamu pahami.
Ada kondisi tertentu yang membuat perusahaan tidak melakukan recruitment secara terbuka. Bagaimana mereka menemukan karyawan?
Ya. Jawabannya adalah melalui rekomendasi dari karyawan-karyawannya.
Karyawan –yang sering disebut dengan orang dalam– ini sudah paham dengan kondisi perusahaan. Oleh karena itu, mereka pasti akan merekomendasikan seseorang yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Orang yang direkomendasikan “orang dalam” tersebut lebih dipilih karena beberapa alasan.
Pertama, skill yang sudah pasti sesuai. Kedua, orang yang merekomendasikan pasti tidak segan untuk membantu si calon karyawan baru untuk segera beradaptasi.
Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Peribahasa ini sangat cocok bukan?
Jadi, dalam hal ini, masuk melalui “orang dalam” tidak sepenuhnya buruk.
Kamu tidak berlaku curang. Toh membuka relasi juga termasuk usaha untuk mencari kerja, bukan?
Setelah memahami hal ini, segera buka relasimu. Jika kamu tidak memilikinya, jalin pertemanan yang lebih luas. Di era yang maju ini, tentu lebih mudah untuk menemukan dan membangun relasi.
Siapa tahu, kamu bisa mendapatkan pekerjaan dari salah satu relasimu. Atau setidaknya, kamu bisa mendapatkan lebih banyak informasi lowongan kerja fresh graduate melalui relasimu.
2. Bangun Personal Branding untuk Memperkuat Citra Diri
Selagi memperluas relasi, kamu bisa sekaligus membangun personal branding.
Mengapa personal branding menjadi sangat penting?
Ingat, relasi saja tidak cukup. Kamu tidak akan langsung mendapatkan pekerjaan hanya dengan hal tersebut. Kamu juga harus memiliki sesuatu yang memiliki nilai jual.
Bagaimana perusahaan tahu nilai dalam dirimu? Tentu saja melalui personal branding yang kamu bangun.
Pertama-tama, mulailah membuat CV yang meyakinkan.
Curriculum Vitae adalah selembar kertas penentu yang mencerminkan siapa dirimu. Kamu harus membuatnya dengan baik dan benar. Tonjolkan apa yang menjadi keunggulanmu.
Kedua, coba kenali lebih jauh seperti apa dirimu. Apa yang menjadi kekuatanmu dan apa yang sering membuatmu lemah. Fokuslah pada hal-hal yang bisa mengembangkan karaktermu menjadi lebih baik.
Bagaimanapun, citra diri adalah cermin dari dirimu sendiri. Tidak perlu menjadi orang lain, tetapi cobalah untuk menjadi seseorang yang lebih baik.
Selanjutnya, mari bangun personal branding yang lebih meyakinkan. Berikut adalah cara membangun personal branding.
- Bangun eksistensi di dunia maya.
- Kelola media sosial dengan bijak.
- Jangan ragu terlibat disukusi publik.
- Belajar berbicara di depan umum.
- Jangan ragu belajar hal baru.
Tujuan personal branding adalah mempengaruhi persepsi publik tentang dirimu. Jadi, apa yang dibicarakan orang lain dan bagaimana cara orang menilai dirimu adalah hal yang terpenting.
Di era modern seperti ini, personal branding selalu berkaitan dengan eksistensi di dunia maya. Seperti apa pendapat publik tentang dirimu?
Jika berhasil mendapatkan persepsi yang baik, itu berarti kamu sukses melakukan personal branding. Jika tidak, segera perbaiki agar karier ke depan lebih mulus.
Ingat, jejak digital itu kejam. Jangan sampai citra diri kamu rusak karena “ketikkanmu” di dunia maya, ya!
Baca juga: Contoh CV untuk Kerja, Beasiswa dan Lainnya.
3. Maksimalkan Usaha, Jangan Takut Gagal!
Tidak ada orang yang tidak pernah gagal. Kamu pasti paham dengan hal ini, bukan?
Jika kamu ingin memulai sesuatu, jangan dulu berpikir tentang gagal atau tidak.
Jika kamu terus-menerus dihantui dengan perasaan takut gagal, maka kamu tidak akan sampai ke mana pun.
Gagal itu wajar.
Albert Einstein yang seorang ilmuwan besar pun pasti pernah gagal. Mark Zuckerberg yang jadi bos Facebook pun tak akan menjadi sekaya sekarang tanpa pernah menemui proses kegagalan.
Apa yang bisa kamu petik dari hal ini?
Jangan pernah takut atau malu karena gagal. Kegagalan adalah proses.
Melalui kegagalan tersebut, kamu bisa belajar banyak hal. Fase ini akan bisa membawaku ke tempat yang lebih baik daripada sekarang.
Kuncinya, kamu harus terus bergerak maju. Maksimalkan usaha dan kamu pun akan bisa meraih apa yang kamu usahakan.
4. Jangan Bermalas-malasan, Temukan dan Asah Skill Kamu!
Malas adalah musuh besar yang tidak akan membawamu ke mana pun.
Jika kamu ingin segera mendapatkan pekerjaan dan memiliki karier yang lebih bagus, buang jauh-jauh sifat buruk tersebut.
Selagi menunggu panggilan kerja, jangan hanya rebahan di kamar.
Ada banyak aktivitas yang bisa memberikan manfaat untukmu.
Kamu bisa mencoba menemukan hal-hal baru yang bisa ditekuni. Kamu juga bisa mengasah skill untuk menjadi nilai jual dirimu.
Apa yang bisa kamu lakukan sambil mencari kerja?
- Mengikuti seminar atau pelatihan yang berkaitan dengan bidang yang kamu minati.
- Belajar cara wawancara virtual.
- Mengembangkan kemampuan berbahasa.
- Ikut komunitas pencari kerja.
5. Idealis Memang Baik, tetapi Fresh Grad Tidak Boleh Terlalu Idealis
Kamu mungkin punya mimpi-mimpi yang ingin kamu raih setelah lulus. Misalnya, menempati profesi tertentu, bekerja di perusahaan besar, atau yang lainnya.
Namun, sebagai fresh grad, sebaiknya jangan terlalu idealis dengan pekerjaan awal.
Untuk meraih mimpi besar yang sudah kamu idam-idamkan selama ini, kamu butuh batu pijakan.
Tak apa bekerja di perusahaan kecil terlebih dahulu. Kamu tetap bisa mendapatkan ilmu di perusahaan tersebut.
Suatu saat nanti, jika sudah memiliki banyak pengalaman, kamu akan mendapatkan pekerjaan ideal seperti yang sudah kamu idam-idamkan selama ini.
Peluang Kerja Fresh Graduate di Tengah Pandemi
Tahun 2020 mungkin menjadi tahun yang susah untuk para pencari kerja, termasuk kamu yang baru saja lulus.
Di tengah pandemi, perekonomian dunia tidak berjalan dengan baik.
Beberapa perusahaan bahkan terpaksa melakukan PHK besar-besaran. Padahal, sebelum pandemi pun, jumlah pencari kerja sudah sangat banyak.
Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan pun semakin banyak dan ketat. Kamu tidak hanya bersaing dengan sesama fresh grad, tetapi juga dengan mereka yang sudah berpengalaman yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi.
Tak perlu berkecil hati.
Pada pembahasan sebelumnya, kita sudah membahas tentang sifat-sifat fresh graduate yang disukai perusahaan, bukan?
Nah, hal tersebut bisa menjadi peluangmu untuk memenangkan persaingan.
Selanjutnya, masih banyak peluang kerja untuk fresh grad yang bisa kamu manfaatkan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Menjadi Freelancer
Jika kamu mempunyai skill yang bisa dijual, manfaatkan kemampuan tersebut untuk menghasilkan uang.
Ya, kamu bisa menjadi freelancer.
Ada banyak pekerjaan paruh waktu yang bisa dilakukan. Kamu bisa menjadi freelance designer, freelance photographer, atau freelance writer.
Pekerjaan paruh waktu tersebut juga bisa mendatangkan pundi-pundi uang untukmu.
Selain itu, kamu juga bisa membangun portofolio melalui proyek-proyek yang sudah kamu selesaikan.
Lalu, di mana kamu bisa mendapatkan proyek sebagai freelancer?
Pertama-tama, kamu bisa mengandalkan koneksimu.
Selanjutnya, kamu bisa bergabung dengan berbagai situs freelance.
Berikut 5 situs freelancer yang bisa kamu ikuti.
- Sribulancer
- Upwork
- 99designs
- Project.co.id
- Sribu
Tak hanya lima situs di atas, sebenarnya banyak sekali situs freelancer lainnya. Kamu bisa mulai dengan lima situs di atas. Jual skill-mu dengan menawarkan jasa di situs-situs tersebut.
2. Start Up: Tempat Terbaik untuk Fresh Grad
Alih-alih melirik perusahaan besar, sebenarnya start up adalah tempat terbaik yang bisa dijadikan tujuan untuk melamar kerja.
Mengapa demikian?
Alasan pertama –yang pasti kamu suka– adalah start up merupakan tempatnya anak muda. Kamu bisa lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.
Kedua, sifat-sifat fresh graduate yang disebutkan di atas sangat cocok untuk diterapkan di dunia start up. Ada banyak ilmu baru yang bisa dipelajari.
Ketiga, peluang untuk menaikkan karier lebih mudah. Start up umumnya adalah perusahaan rintisan yang sedang mencoba untuk bertumbuh.
Jika kamu menunjukkan performa yang bagus dan berhasil memberikan dampak yang bagus untuk perkembangan perusahaan, kamu akan mudah untuk naik jabatan.
Alasan lainnya adalah start up biasanya memiliki lingkungan kerja yang baik. Kamu tidak perlu memakai seragam untuk ke kantor. Kamu pun tidak akan dibebani dengan peraturan yang ketat.
Itulah beberapa alasan mengapa fresh graduate cocok bekerja di start up.
Tentu ada beberapa alasan yang membuatmu ragu untuk bergabung dengan start up, di antaranya gaji yang cenderung kecil atau job desk yang tidak teratur.
Namun, tidak semua start up demikian.
Ada banyak sekali start up yang sudah memiliki sistem manajemen yang baik.
Jadi, tidak ada salahnya untuk mencoba bekerja di start up.
3. Buka Usaha Sendiri
Nah, jika kamu mempunyai ide usaha sendiri, ini adalah saat yang tepat untuk membangun usaha.
Kamu bisa mulai dengan mendesain usaha kamu.
Persiapan untuk membuka usaha memang tidak mudah. Itulah pentingnya membuat desain usaha.
Setelah itu, kamu bisa menyusun langkah selanjutnya. Misalnya, mengumpulkan modal, memperluas koneksi, atau yang lainnya.
Usaha yang kamu bangun pun sebenarnya tidak selalu hal-hal yang besar. Kamu bisa mulai dengan menjadi reseller.
Bisnis online masih tetap menjadi usaha menggiurkan yang bisa kamu manfaatkan.
Meskipun berada di tengah pandemi, pada kenyataannya, daya beli masyarakat cenderung masih bagus. Kamu bisa mencoba untuk membuka toko online.
4. Lowongan Kerja untuk Fresh Grade
Kamu memiliki keahlian menulis artikel?
Keahlian tersebut bisa dikonversi menjadi uang, lho. Apalagi jika kamu tekun dan fokus untuk menghasilkan tulisan-tulisan terbaik.
Kami adalah penyedia jasa artikel yang membutuhkan skill kamu untuk memuaskan klien.
Jika kamu merasa layak dan yakin dengan kemampuan yang kamu miliki, bergabunglah dengan kami untuk memproduksi artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat untuk orang lain.
Kami membuka lowongan kerja untuk fresh graduate sebagai freelance writer.
Tak hanya itu, ke depannya, akan ada lebih lowongan kerja yang bisa di-apply. Untuk itu, jangan ragu untuk bergabung bersama kami.
Baca juga: Cara Melamar Kerja Lewat Email yang Benar
Penutup
Fresh graduate adalah salah satu fase yang dialami oleh semua orang. Yang membedakan kamu dengan orang lain adalah cara kamu melewati fase tersebut.
Usaha mencari kerja memang tidak mudah, terutama bagi fresh graduate.
Untuk itu, daripada berfokus pada hal-hal yang membuatmu putus asa, selagi berada di fase ini, kamu bisa meningkatkan keahlian kamu.
Di tengah pandemi seperti ini, apa yang bisa kamu lakukan sebagai fresh graduate?
- Buang jauh-jauh rasa minder dalam dirimu.
- Fokus pada hal-hal yang bisa meningkatkan keahlianmu.
- Manfaatkan segala peluang untuk mendapatkan pekerjaan.
Semoga pembahasan tentang fresh graduate ini bermanfaat untukmu, ya. Tetap semangat dan terus berpikir positif. Ingat, hasil tidak akan menghianati proses.
Baca Juga:
- 20 Tools Riset Keyword Gratis & Berbayar Untuk Pemula
- Mau Jadi Writer Online? Ini Contoh Artikel Penulis Lepas
- 30 Contoh Puisi Pendek Ibu, Alam, Hutan, Covid, Lingkungan
- 4 Cara Menjadi Penulis Lepas Artikel Online Profesional
- Contoh Surat Lamaran Kerja yang Bagus dan Sesuai Kebutuhan
- Contoh Makalah yang Baik dan Benar + Stuktur Lengkap