Daftar pustaka (dapus) adalah istilah dalam penelitian yang cukup sering didengar. Setiap membuka makalah, jurnal, atau penelitian lainnya, Anda pasti bisa dengan mudah menemukan contoh daftar pustaka. Namun, jika disuruh untuk membuat dapus yang benar, mampukah Anda membuatnya?
Meskipun sering melihat contoh daftar pustaka, Anda belum tentu bisa membuatnya dengan format yang benar. Itulah alasan mengapa pembahasan ini penting untuk disimak.
Pada penjelasan kali ini, kita akan membahas pengertian, format penulisan, serta contoh daftar Pustaka. Mari simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Daftar Pustaka
Secara sederhana, Anda bisa memaknai daftar pustaka sebagai suatu daftar yang di dalamnya berisi nama pengarang, tahun terbit, serta judul buku. Informasi tersebut diperlukan untuk membuktikan bahwa sebuah karya tulis atau makalah dibuat berdasarkan teori tertentu.
Jika sebuah makalah tidak mencantumkan daftar pustaka, si pembuat makalah bisa terkena tuduhan plagiarisme. Penulis harus mencantumkan sumber dari setiap teori atau kalimat yang dikutip di dalam makalah. Ini sudah ketentuan wajib dalam membuat makalah.
Kemudian, apabila kita melihat pengertian dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), daftar pustaka adalah sebuah daftar yang memuat judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, dan lain sebagainya yang diletakkan di bagian akhir sebuah karangan.
Masih menurut KBBI, daftar pustaka juga harus disusun urut berdasarkan abjad. Penyusunannya juga harus menggunakan format tertentu.
Manfaat Penulisan Daftar Pustaka
Tak hanya untuk melengkapi karya tulis, daftar Pustaka sebenarnya juga mempunyai banyak manfaat. Bagi penulis, adanya daftar tersebut bisa meningkatkan kredibilitas makalahnya. Tak hanya itu, penulis juga bisa terhindar dari tuduhan plagiarisme.
Selain itu, bagi pembaca, daftar pustaka juga mempunyai manfaat tersendiri. Saat membaca jurnal, terkadang pembaca pun penasaran ingin membaca secara utuh informasi yang dikutip. Kemudian, mereka akan mencarinya di daftar tersebut.
Jika disimpulkan, berikut adalah manfaat daftar pustaka.
- Memenuhi standar dan etika penulisan karya ilmiah
- Sebagai bentuk penghargaan dari pembuat karya ilmiah kepada penulis buku
- Memudahkan pembaca untuk mencari kebenaran data atau teori yang dicantumkan
- Sebagai bahan referensi silang
Unsur-Unsur dalam Daftar Pustaka
Saat menyusun daftar pustaka, ada ketentuan baku yang wajib diikuti. Penyusunan daftar pustaka disesuaikan dengan sumber data yang dikutip. Umumnya, sumber data bisa diperoleh melalui buku, jurnal, makalah, internet, dan lain sebagainya.
Ketentuan penulisan daftar pustaka untuk kutipan yang diambil dari buku tentu berbeda dengan daftar pustaka yang diambil dari internet. Oleh karena itu, Anda harus mempelajari tata cara penulisannya.
Untuk memahami tata cara penulisan dapus yang baku, beberapa contoh daftar pustaka berikut bisa dijadikan sebagai referensi.
Secara umum, daftar pustaka memiliki unsur-unsur yang wajib ditulis. Apa saja unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam membuat dapus? Berikut penjelasannya.
1. Nama Penulis Buku
Di era modern, buku tak lagi dibuat secara anonim (tanpa nama). Setiap buku mencantumkan nama penulis dengan detail. Saat membuat daftar pustaka, Anda pun perlu menulis nama pengarang sesuai dengan ketentuan.
Nama penulis yang dicantumkan lebih dahulu dalam daftar pustaka adalah nama belakang apabila namanya terdiri dari dua kata. Misalnya, ada pengarang bernama Puji Astutik. Dalam daftar pustaka, nama tersebut akan ditulis: Astutik, Puji.
Jika nama penulis lebih dari 2 kata, nama yang paling belakang akan ditulis di awal. Contohnya, nama pengarangnya adalah Aulia Dharma Skolastika. Nama tersebut akan menjadi Skolastika, Aulia Dharma.
Kemudian, jika sebuah buku ditulis oleh dua penulis, Anda juga wajib mencantumkan kedua nama tersebut. Aturan penulisannya adalah nama penulis pertama disusun nama belakangnya terlebih dahulu, kemudian nama penulis kedua disusun biasa saja.
Contohnya sebagai berikut.
Judul buku: Dunia Di Mata Anak-Anak
Penulis: Sinta Putri dan Satria Permana
Penulisan dalam daftar pustaka menjadi sebagai berikut.
Putri, Sania dan Satria Permana. …
Kemudian, jika penulisnya berjumlah tiga atau lebih, Anda cukup menuliskan nama penulis pertama sesuai ketentuan di atas, kemudian ditambah dengan kata dkk. setelahnya.
Terkait dengan nama penulis, Anda tak perlu mencantumkan gelar meskipun di dalam buku terdapat gelar. Ini sudah menjadi ketentuan baku.
2. Tahun Terbit Buku
Tahun terbit buku juga wajib dicantumkan. Alasannya adalah jika sebuah buku dicetak berkali-kali, pasti ada perbedaan pada tiap cetakan. Hal ini akan berpengaruh pada halaman buku yang dicantumkan dalam kutipan.
Supaya tidak membingungkan pembaca yang ingin mencari kebenaran data, tahun terbit wajib dicantumkan. Penulisannya cukup angkanya saja tanpa kata tahun.
Jika pada sebuah buku tidak mencantumkan tahun, dalam daftar pustaka, Anda bisa menuliskan Tanpa Tahun.
3. Judul Buku
Identitas buku lainnya yang wajib ada di dalam daftar pustaka adalah judul. Judul buku ditulis lengkap dengan menggunakan huruf miring.
Dalam menulis judul, pastikan Anda mengikuti versi aslinya, ya, terutama dalam penggunaan huruf kapital.
Jika Anda mengutip data dari jurnal atau makalah di internet, judul juga perlu dicantumkan. Akan tetapi, penulisannya bukan menggunakan huruf miring. Judul jurnal atau makalah di internet menggunakan tanda petik.
4. Kota Terbit Buku
Kota terbit juga termasuk identitas buku yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Penulisannya menggunakan huruf tegak biasa dan diakhiri dengan tanda titik dua (:).
Unsur ini hanya ada ketika Anda mengutip data dari buku, ya. Jika mengutip dari internet, tentu kota terbit tidak masuk dalam identitas karya.
5. Nama Penerbit Buku
Terakhir, nama penerbit pun wajib ada pada bagian akhir. Penulisannya berada setelah tanda titik dua.
Jika mengutip dari internet, Anda tak perlu mencantumkan nama webnya. Akan tetapi, jika mengutip dari jurnal, Anda perlu mencantumkan nama jurnal.
Format Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka yang dikutip dari buku mempunyai format penulisan baku yang wajib diikuti. Supaya lebih mudah, susunan penulisannya bisa disingkat dengan kata “Natajukopen” yang merupakan kepanjangan dari nama, tahun, judul buku, kota terbit, dan penerbit.
Kemudian, aturan penulisannya adalah sebagai berikut.
Nama (nama belakang terlebih dahulu). tahun terbit. Judul (huruf miring). Kota: penerbit.
Aturan di atas berlaku juga untuk sumber yang diperoleh dari skripsi, tesis, atau disertasi.
Sebelum lanjut, bacaan dibawah ini jadi pilihan:
Untuk aturan penulisan dari sumber lainnya, kita akan langsung mempelajarinya dengan contoh daftar pustaka berikut.
7 Contoh Daftar Pustaka dari Buku
Memahami teori tanpa contoh sepertinya memang agak susah. Oleh karena itu, Anda perlu menyimak contoh-contoh berikut supaya lebih paham. Ada 7 contoh daftar pustaka dari buku yang bisa disimak.
1. Satu Penulis
Identitas buku:
Judul Buku | Senja dan Cinta yang Berdarah |
Penulis | Seno Gumira Ajidarma |
Tahun Terbit | 2016 |
Penerbit | Gramedia |
Kota Terbit | Jakarta |
Ajidarma, Seno Gumira. 2016. Senja dan Cinta yang Berdarah. Jakarta: Gramedia
2. Dua Penulis
Identitas buku
Judul Buku | Ekonomi Islam Era Modern |
Penulis | 1. Hadi Septa Hermawan 2. Retno Pratama |
Tahun Terbit | 2010 |
Penerbit | Gagas Media |
Kota Terbit | Jakarta |
Hermawan, Hadi Septa dan Retno Pratama. 2010. Ekonomi Islam Era Modern. Jakarta: Gagas Media.
3. Tiga penulis atau lebih
Identitas buku
Judul Buku | Buku Saku Ejaan Bahasa Indonesia |
Penulis | Ranti Alfiani, M. A. Nuz Azizah, M. Hum. Ayu Salfiani, M. Hum. Irma Septiana, M. Hum. |
Tahun Terbit | 2019 |
Penerbit | Teksasindo |
Kota Terbit | Purwokerto |
Alfiani, Ranti, dkk. 2019. Buku Saku Ejaan Bahasa Indoneisa. Purwokerto: Teksasindo.
4. Anonim (Tanpa Pengarang)
Identitas buku:
Judul Buku | Kancil dan Buaya |
Penulis | Anonim |
Tahun Terbit | 2020 |
Penerbit | Fiksipedia |
Kota Terbit | Surakarta |
Tanpa Nama. 2020. Kancil dan Buaya. Surakarta: Fiksipedia.
5. Buku Terjemahan
Identitas buku:
Judul Buku | Pengantar Sosiologi |
Penerjemah | Putu Wisnu Pratama |
Tahun Terbit | 2010 |
Penerbit | Elex Media |
Kota Terbit | Bali |
Pratana, Putu Wisnu (Penerjemah). 2010. Pengantar Sosiologi. Bali: Elex Media.
6. Buku dengan Nama Penulis Sama, Judul Berbeda
Identitas buku 1:
Judul Buku | Teknik Penelitian Kebudayaan |
Penulis | Guntari |
Tahun Terbit | 2007 |
Penerbit | Grasindo Publiser |
Kota Terbit | Yogyakarta |
Identitas Buku 2:
Judul Buku | Teknik Penelitian Kualitatif |
Penulis | Guntari |
Tahun Terbit | 2010 |
Penerbit | Grasindo Publiser |
Kota Terbit | Yogyakarta |
Guntari. 2007. Teknik Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Grasindo Publiser.
-----------. 2010. Teknik Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Grasindo Publiser.
7. Daftar Pustaka Dua Buku atau Lebih
Identitas buku 1:
Judul Buku | Akuntansi Keuangan |
Penulis | Mulyani |
Tahun Terbit | 2007 |
Penerbit | Komputindo |
Kota Terbit | Bogor |
Identitas Buku 2:
Judul Buku | Teknik Analisis Keuangan |
Penulis | Rajab Khan |
Tahun Terbit | 2013 |
Penerbit | Grafix Putra |
Kota Terbit | Aceh |
Khan, Rajab. 2013. Teknik Analisis Keuangan. Aceh: Grafik Putra.
Mulyani. 2007. Akuntansi Keuangan. Bogor: Komputindo.
13 Contoh Daftar Pustaka Lengkap dari Berbagai Sumber
Setelah membahas contoh daftar pustaka dari buku, selanjutnya kita juga perlu membahas contoh dari sumber lainnya. Data bisa diambil dari internet, koran, makalah, skripsi, thesis, jurnal, wawancara, dan banyak lainnya.
Tak perlu bingung menulis daftar pustaka, ya. Cukup ikuti beberapa contoh berikut.
1. Contoh Daftar Pustaka dari Internet
Internet merupakan sumber informasi yang tak terbatas. Untuk melengkapi sebuah karya tulis, Anda juga bisa mengambil data dari internet. Setelah itu, tuliskan sumbernya di daftar pustaka.
Nantinya, data-data yang perlu Anda cantumkan untuk penulisan daftar pustaka dari internet adalah nama penulisnya, link artikel, dan kapan Anda mengakses tulisan tersebut. Jika web mencantumkan tahun tayang artikel, Anda juga bisa memasukkan tahun terbit.
Berikut adalah beberapa contoh daftar pustaka dari internet.
Prasetyo. 2020. “Proses Sosial dalam Masyarakat Urban”. https://sosiologiurban.com/proses-sosial-dalam-masyarakat-urban/ diakses pada 20 Agustus 2020.
Budi Prasetia. “Bentuk Kenakalan Remaja di Era Modern”. https://bacababa.com/bentuk-kenakalan-remaja-di-era-modern/ diakses pada 15 Juli 2020.
2. Contoh Daftar Pustaka dari Makalah
Ketentuan penulisan daftar pustaka yang diambil dari makalah juga hampir sama dengan buku. Anda perlu mencantumkan nama pengarang, judul, serta tahun pembuatannya. Berikut contohnya.
Azizah Putri. 2018. Efek Buruk Internet bagi Anak-Anak dan Remaja. Makalah
3. Contoh Daftar Pustaka dari Jurnal
Kemudian, bagaimana penulisan daftar pustaka dari jurnal?
Seperti biasa, Anda perlu mencantumkan nama pengarang dan nama jurnalnya. Untuk namanya, cukup ditulis apa adanya tanpa dibalik seperti ketika menulis daftar pustaka dari buku. Judul pun hanya ditulis menggunakan tanda petik tanpa harus dimiringkan.
Setelah itu, Anda juga perlu mencantumkan halaman dan volume jurnal yang dikutip. Nama jurnal ditulis dengan huruf miring, ya. Agar lebih jelas, simak contoh berikut.
Gunawan Hartanto. 2012. “Efek Mematikan Virus Covid-19”. Jurnal Statistik. 24(3): 20 – 25.
4. Contoh Daftar Pustaka dari Koran
Pernah mengutip sesuatu dari koran? Penulisan daftar pustakanya pun berbeda dengan sumber lainnya.
Nama penulis dibalik seperti ketika menulis daftar pustaka dari buku. Akan tetapi, judul artikel tidak perlu miring, tetapi ditulis dengan tanda kutip. Simak informasinya berikut.
Purwasih, Iin. 2020. “Sekolah Online dan Efeknya bagi Para Remaja”. Jakarta: Suara Media, hlm. 12 – 15.
5. Contoh Daftar Pustaka dari Skripsi
Skripsi juga bisa dijadikan sumber data atau teori untuk menyusun makalah. Penulisan daftar pustakanya sama dengan ketika menulis daftar pustaka dari buku.
Nama penulis ditulis dibalik, kemudian judul juga harus ditulis miring. Anda juga perlu mencantumkan keterangan skripsi pada daftar pustaka. Contohnya sebagai berikut.
Septiana, Anton. 2017. Peran Tokoh Perempuan dalam Masyarakat. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
6. Contoh Daftar Pustaka dari Tesis
Tesis juga menjadi sumber terpercaya untuk dikutip dalam karya ilmiah. Penulisan daftar pustakanya juga hampir sama dengan daftar pustaka dari buku. Bagaimana penulisannya? Simak informasinya berikut ini.
Kartiningsih. 2011. Evaluasi Pembangunan Perumahan Grand Residence. Tesis. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
7. Contoh Daftar Pustaka dari Ensiklopedia
Untuk penelitian tertentu, Anda mungkin membutuhkan data dari ensiklopedia. Jangan bingung bagaimana menulisnya, ya. Berikut contoh daftar pustaka dari Ensiklopedia.
Restu, Putra. 2012. Ilmu Humaniora. Ensiklopedi Bahasa 145: 107 – 109.
Kristanto, Bagus. 2017. Ilmu Geografi. Ensiklopedi Alam 300: 340 – 345.
8. Contoh Daftar Pustaka dari Majalah
Pernah mengutip data dari majalah? Jangan lupa menuliskan nama majalah di daftar pustaka, ya. Untuk format penulisannya, simak contoh berikut.
Sinta Putri. 2019. “Mode Pembelajaran Online yang efektif”. Yogyakarta: Katadata (31 Januari 2019)
Prayoga. 2020. “Produk Ban Mobil Terbaik”. Malang: Otocarfest (15 Maret 2020)
9. Contoh Daftar Pustaka dari Wawancara
Tak hanya menggunakan sumber-sumber tertulis, Anda juga bisa mengutip data atau informasi dari wawancara, terutama wawancara yang ditampilkan di media massa.
Untuk penulisannya, Anda hanya perlu mencantumkan nama nara sumber, momen wawancara berlangsung, dan media massanya. Perhatikan contoh berikut.
Sihab, Najwa. 2020. “Upaya Bersama Atasi Covid-19”. Mata Najwa. Jakarta, 30 menit.
10. Contoh Daftar Pustaka dari Lembaga
Lembaga pun bisa menerbitkan data atau karya mereka. Sebagai contoh, Departemen Pendidikan Nasional mengeluarkan sebuah buku berjudul Kamus Besar Bahasa Indonesia. Buku tersebut diterbitkan tahun 2008 oleh Balai Pustaka. Berikut cara penulisan daftar pustakanya.
Departemen Pendidikan nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
11. Contoh Daftar Pustaka dari Wikipedia
Wikipedia juga sering dijadikan rujukan untuk penelitian seseorang. Cara menulis daftar pustaka dari seperti menulis dapus dari internet. Anda tidak perlu mencantumkan siapa penulisnya. Cukup sertakan judul, link, dan tanggal akses.
“Balai Pustaka”. https://id.wikipedia.org/wiki/Balai_Pustaka diakses pada 7 Juli 2020
12. Contoh Daftar Pustaka dari e-Book
E-book termasuk sumber tulisan yang diperoleh melalui internet. Anda bisa menulis nama artikel, tahun penulisan, judul buku elektronik, dan juga link di mana Anda mendapatkan artikel tersebut.
Dinar Andari. 2019. Manajemen Keperawatan Berbasis Kearifan Lokal. https://manajemen-keperawatan-berbasis-kearifan-lokal diakses pada 19 Agustus 2020.
13. Contoh Daftar Pustaka dari Website Pemerintah
Website pemerintah sering menyajikan data riil dengan kondisi di Indonesia. Data-data tersebut bisa dijadikan bahan untuk dianalisis atau dijadikan sumber informasi. Cara penulisan dapus ini sama dengan dapus dari internet pada umumnya.
Pemerintah Provinsi Jakarta. 2020. “Penyebaran Covid-19”. https://pemprov-dki/penyebaran-covid-19 diakses pada 25 April 2020.
Kesimpulan
Kehadiran daftar pustaka dalam sebuah karya ilmiah sangat penting. Melalui daftar ini, pembaca bisa mengetahui di mana saja referensi karya tersebut diambil. Penulis pun bisa terhindar dari tuduhan plagiarisme akibat mengutip tulisan tanpa menyebutkan sumbernya.
Kemudian, karena sumber tulisan bisa diambil dari berbagai media, penulisan daftar pustaka pun berbeda-beda. Oleh karena itu, Anda harus memahami bagaimana format penulisan dapus yang benar sesuai dengan sumber yang diambil.
Contoh daftar pustaka yang disebutkan di atas bisa dijadikan bahan belajar untuk Menyusun dapus yang tepat. Semoga bermanfaat!
Baca Juga:
- Contoh Makalah yang Baik dan Benar + Stuktur Lengkap
- Cara Membuat Daftar Pustaka Di Word Lengkap dengan Formatnya
- Contoh Kata Pengantar Makalah dan Cara Membuatnya
- Cara Membuat Artikel di Blog: Panduan Lengkap untuk Pemula
- Mau Jadi Writer Online? Ini Contoh Artikel Penulis Lepas
- Contoh Karya Ilmiah Singkat (KTI) yang Benar